Berita

Profesional Di Bidang IT Butuh Sertifikasi

_MG_0633Di tengah era teknologi informasi saat ini setiap Negara memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing. Hal ini juga menuntut adanya tenaga professional yang memiliki produktivitas, kreativitas dan kompetensi. Namun, ketiga hal tersebut tidak cukup jika tidak dibuktikan dengan adanya sertifikasi.

Hal tersebut diutarakan Lutz Ziob selaku General Manager Microsoft Learning dalam kuliah umum yang bertajuk Improving Employability Readiness Through Microsoft Certification di kampus terpadu Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Selasa (12/3) dalam rangka menjajaki kerjasama antara kedua institusi.

Namun, menurut Ziob, tingginya kebutuhan dunia kerja akan profesional IT tidak cukup dengan memiliki produktivias dan kreativitas saja. Karena dalam dunia kerja, khususnya pada perusahaan – perusahaan Internasional mensyaratkan adanya sertifikat guna menandai kompetensi yang dimiliki para pencari kerja, khususnya mahasiswa TI.

Pria yang bekerja dikantor pusat Microsoft ini menjelaskan, sertifikasi menjadi penting karena dapat meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang didapatkan dari pendidikan yang telah diterima dalam proses sertifikasi. Hal tersebut penting untuk meningkatkan kesiapan kerja. “Orang – orang melakukan sertifikasi untuk meningkatkan pengetahuan dan skill agar mendapatkan pekerjaan dengan karir yang menguntungkan” jelasnya.

Ia memaparkan, bahwa tenaga profesional dengan keahlian teknologi, khususnya Teknologi Informasi, sangat banyak dibutuhkan oleh dunia kerja dan jumlahnya akan terus bertambah seiring berjalannya waktu. “Hari ini dibutuhkan 50% pekerja dengan skill teknologi, dan dekade berikutnya akan bertambah menjadi 77%” paparnya di hadapan 97an mahasiswa Teknologi Informasi UMY.

Ziob juga menyebutkan berbagai keuntungan yang akan didapatkan pekerja, jika telah memiliki sertifikat dari Microsoft. Keuntungan tersebut salah satunya adalah, sertifikasi dari microsoft yang telah didapatkan oleh seseorang, dapat memudahkannya dalam dunia pekerjaan. “Setelah disertifikasi, orang tersebut dapat memasukkan data pribadinya ke sebuah website yang telah ditentukan oleh Microsoft. Kemudian, dari website itu nantinya orang tersebut akan mudah ditemukan oleh perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, sehingga ia tidak membuang banyak waktu untuk mencari pekerjaan,” pungkasnya.

Acara ini dihadiri pula oleh Muhammad Helmi Zain Nuri, ST.M.T, Kepala Program Studi Teknologi Infromasi UMY. Dalam sambutannya, Helmi berharap dengan adanya kuliah umum ini dapat memberikan motivasi dan membuka wawasan para mahasiswa program studi yang dipimpinnya. “semoga wawasan mereka terbuka dan termotivasi karena pembicaranya ini langsung dari Microsoft” tambahnya.

Ia juga berharap target kerjasama ini tidak hanya sebatas membahas karir tetapi juga pada sisi development dengan membangun Microsoft Inovation Center di UMY karena di Indonesia hanya ada 4 Kampus yang memilikinya. (Fahmy)