Tinggi rendahnya nilai yang dicapai oleh seorang mahasiswa, bukan menjadi penentu sukses tidaknya dia. Ada hal yang lebih penting dari sekedar nilai tinggi, yaitu percaya diri, sikap baik, dan berserah diri pada Tuhan. Itulah modal utama kesuksesan dalam menghadapi kerasnya kompetisi dunia nyata.
Hal tersebut disampaikan Riefqi Muna, Ph.D alumni Fakultas Isipol UMY Program Studi Hubungan Internasional, yang kini bertugas di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Jakarta. Riefqi menyampaikan hal itu pada acara upacara Wisuda Vokasi, Sarjana dan Pascasarjana Periode III tahun 2012/2013 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), bertempat di Sportorium Kampus Terpadu UMY, Sabtu (15/6).
Menurut Riefqi, untuk mengarungi dunia pasca-kampus dan mengembangkan diri dengan baik, seseorang harus memiliki semangat yang kuat. “Etos kerja yang kuat, dan memastikan dirinya bahwa ia berada di atas rata-rata kebanyakan orang. Namun, jika tidak demikian, maka kita akan tertelan dan dikuasai oleh waktu. Dan tau-tau sudah tua,” paparnya.
Masa depan itu juga penuh misteri, lanjut Riefqi, tetapi paling tidak kita bisa mempersiapkan sebaik-baiknya. “Sehingga, apapun yang terjadi, itu adalah hasil upaya maksimal yang telah kita lakukan dan tidak ada penyesalan. Kita boleh saja berkarir pada pilihan dan bidang apapun. Namun yang perlu diingat, semuanya tidak boleh setengah-setengah.”
Riefqi juga berpesan pada para wisudawan untuk tetap menjaga sikap dan perilaku yang berdasarkan pada etika yang telah ditanamkan oleh universitas. “Tata nilai yang begitu penting adalah integritas diri, tidak korupsi, jujur, respek, dan santun. Itulah yang akan menyelamatkan kita semua,” tegasnya.
“Selain itu, dimanapun alumni UMY mengembangkan diri setelah ini, jangan pernah lupa untuk selalu melibatkan diri di lingkungan Muhammadiyah,” pungkasnya
Senada dengan Riefqi, Rektor UMY, Prof. Dr. Bambang Cipto, MA juga berpesan dalam bekerja harus mengutamakan passion (ghirah/semangat). Jangan menjadikan uang sebagai motivasi utama. Karena bekerja dengan passion akan membuat orang bekerja dengan penuh energi, kreatif dan produktif.
Bambang juga menyampaikan, untuk memulai sesuatu harus dimulai dari langkah kecil dan memiliki kemauan bekarja, bukan sekedar membuat gagasan. “Kita juga harus tetap bekerja keras, bekerjasama dan membuat jaringan, terus berinovasi dan menciptakan hal-hal baru. Karena inovasi membuat kita bersemangat, dan orang lain pada dasarnya juga menyukai hal-hal baru,” pungkasnya.