Berita

Jusuf Kalla: Kuliah Jangan Cuma Cari Ijazah

_MG_4946

Mantan wakil presiden RI Muhammad Jusuf Kalla memberikan kuliah umum pada hari kedua masa taaruf mahasiswa baru UMY tahun akademik 2013/2014 di sportorium UMY, Selasa pagi (3/9). Kuliah umum tersebut diselingi dengan Tanya jawab yang disambut antusias oleh 6.259 mahasiswa baru UMY.

Dalam kuliah umum tersebut JK mengingatkan para mahasiswa yang baru beranjak dari sekolah menengah bahwa kuliah di perguruan tinggi memiliki tantangan yang lebih berat. Mahasiswa, kata JK, harus dapat belajar dari berbagai sumber dan tidak hanya mengandalkan materi dari dosen. “Universitas bukan SD, belajar tidak hanya dari guru,” katanya.

JK menilai setiap orang memiliki cita-cita dan tujuan yang berbeda. Cita-cita setiap orang, lanjut JK, adalah ingin mencapai sebuah kemajuan. Namun, menurut JK, sebuah kemajuan tidak akan pernah bisa digapai tanpa pendidikan. “Dari semua tujuan itu modalnya adalah pendidikan. Tidak ada kemajuan tanpa pendidikan,” katanya.

Selain itu JK berpesan kepada mahasiswa untuk berani bermimpi karena menurut JK mimpi dan semangat sangatlah penting disamping menuntut ilmu pengetahuan yang tinggi. “Ada yang lebih penting dari ilmu pengetahuan yaitu mimpi dan semangat.”

JK juga berpesan kepada para mahasiswa baru UMY agar selalu menjadikan ilmu pengetahuan sebagai tujuan utama selama berkuliah dan tidak sekedar mencari ijazah. “Jangan cari ijazah yang paling penting apa isi ilmu anda,” jelasnya disambut riuh tepuk tangan mahasiswa.

Disamping itu JK berharap kepada para mahasiswa agar dapat membentuk karakter yang baik selama berada di UMY. Menurut JK, karakter merupakan kebiasaan yang dipengaruhi oleh cara bergaul, berfikir, dan bertindak. “Anda berada di kampus organisasi sosial masyarakat Islam terbesar di dunia. Membentuk pemimpin yang Islami adalah tujuan Muhammadiyah. Saya yakin anda tiga sampai lima tahun disini harus siap,” ungkapnya.

Mantan wakil presiden yang lahir di Bone, Sulawesi Selatan itu juga mengajak para mahasiswa UMY yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia untuk tetap menjaga persatuan. JK meyakini keberagaman masyarkat Indonesia merupakan salah satu kekuatan Indonesia. “Kita berbeda tapi bersatu, itu kekuatan Indonesia. Karena perbedaan itu ilmu kita bermacam-macam, itulah kekuatan kita,” tambahnya. (lalu)