Berita

Ajak Mahasiswa Mulai Usaha Sejak Bangku Kuliah, Prodi Agribisnis UMY Gelar Workshop Creative & Entrepreneur

Di era modern saat ini, kesempatan mahasiswa untuk menciptakan lapangan pekerjaan sendiri sangat terbuka lebar. Lapangan pekerjaan tersebut dapat mereka ciptakan dengan memulai suatu usaha dalam berbagai bidang yang dapat mereka jalankan sejak mereka duduk di bangku kuliah dengan menerapkan nilai-nilai kejujuran, keuletan, dan kedisiplinan dalam usahanya.

Hal demikian ditegaskan oleh Owner Sweet Sundae Indonesia, Yuki Rahmayanti saat menjadi narasumber dalam Workshop To Be Creative & Entrepreneur yang diselenggarakan oleh Program studi Agribisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Sabtu (22/10).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa mahasiswa tidak perlu takut untuk memulai usahanya sendiri, karena menurutnya keberanian diri menjadi modal awal membangun usaha. “Kalian jangan pernah takut untuk memulai usaha, beranikan diri kalian dulu untuk memulainya juga tetap landasi dengan tiga nilai tadi (jujur, ulet, disiplin). Tidak perlu pesimis di awal, optimis saja bahwa usaha kalian nantinya akan berhasil,” terang Yuki di Ruang Sidang Gedung Ar.Fachrudin B UMY.

Apalagi di masa seperti sekarang menurut Owner Sweet Sundae Indonesia ini sudah banyak pihak-pihak yang turut membantu mendanai usaha-usaha para wirausahawan muda dalam memulai usahanya. Sehingga mahasiswa tidak perlu lagi khawatir dalam memulai usaha. “Kalian hanya perlu aktif untuk mencari dan memilahnya agar bisa mengajukan proposal untuk pendanaan usaha ataupun mengikuti event-event lomba terkait ide bisnis apa yang kalian miliki,” jelasnya.

Di samping itu, kunci sukses lain yang bisa mahasiswa terapkan saat ingin memulai usaha ataupun yang sudah merintis adalah dengan memperluas relasi. “Sebagai calon entrepreneur maupun yang sudah menjadi entrepreneur muda kalian harus berani membuka diri untuk berkomunikasi dengan orang lain maupun saling bertukar pengalaman bisnis. Ini tujuannya agar nantinya pengetahuan kalian di bidang bisnis ini semakin berkembang. Ibaratnya kalian harus mau untuk menjadi seperti gelas kosong yang haus akan air (ilmu),” ungkapnya.

Narasumber workshop lainnya, Oki Wijaya (Founder Creavill Indonesia) turut menambahkan terkait dua strategi yang harus diterapkan saat akan memulai usaha adalah dengan mengidentifikasi pasar dan mengidentifikasi keunggulan bisnis. “Memulai suatu usaha dapat diciptakan dengan melihat peluang pasar yang ada dengan menyesuaikan targetnya, baru setelah itu menganalisis letak keunggulan bisnis yang kita miliki,” ujarnya.

Dosen Agribisnis UMY ini juga menegaskan bahwa dalam bisnis menerapkan harga murah tidak menandakan bahwa mereka akan ramai dibeli oleh para pembeli. “Jika dalam bisnis kita hanya berlomba-lomba menurunkan harga agar untuk dibeli oleh konsumen justru hal itu keliru, karena perang harga adalah kasta terendah dalam dunia bisnis,” tegasnya.

Dalam akhir materinya Oki juga mengungkapkan bahwa selain dua strategi yang telah disebutkan sebelumnya, rasa empati dalam bisnis juga sangat diperlukan untuk menunjukkan konsistensi dan ketahanan suatu usaha. “Jangan kira dalam bisnis tidak ada rasa empati, justru empati ini sangat dibutuhkan untuk mempertahankan bisnis kita apalagi untuk mahasiswa yang ingin memulai usahanya sendiri,” pungkasnya. (YA)