Berita

AKK Malaysia Berencana Gaet UMY Dalam Bidang Penelitian

Kapasitas Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dalam bidang akademik sudah mendapat banyak pengakuan dari berbagai pihak. Baik oleh institusi sekelas BAN-PT dengan penganugerahan akreditasi A untuk UMY, dan juga oleh institusi pendidikan lainnya dengan banyaknya kunjungan studi banding dalam berbagai bidang. Pada hari Kamis (5/4) UMY kembali menerima kunjungan studi banding dari Akademi Kajian Ketamadunan (AKK) Malaysia, dalam rangka penjajakan kerjasama bidang research developement. Kunjungan tersebut dilakukan di Ruang Sidang Rektor Gedung AR Fachrudin A kampus terpadu UMY.

Disampaikan oleh Fakruradzi B. Abdullah, Executive-Researcher di AKK, bahwa AKK sudah memiliki jurnal tahunan dan berharap UMY dapat turut berkontribusi di dalamnya. “Jurnal Jawhar diterbitkan dengan tema utama mengenai filsafat, edukasi, dan juga peradaban. Kami berharap UMY dapat turut berkontribusi di dalamnya dengan mengirimkan tulisan-tulisan dengan tema terkait. Selain itu AKK juga mengadakan konferensi tahunan untuk mendiskusikan hasil karya ilmiah ini dengan para peneliti lainnya. Kami percaya ini dapat semakin membangun jaringan kerja yang lebih baik lagi bagi kedua institusi,” ungkap Fakruradzi.

Kepala Lembaga Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UMY, Dr. Ir. Gatot Supangkat, M.P, menyebutkan bahwa ini merupakan kerjasama yang potensial untuk dilakukan. Terlebih dengan visi misi UMY yang bertujuan untuk menjadi institusi yang Unggul Islami. “Pengembangan riset yang kita lakukan di UMY mempunyai cita-cita untuk memajukan dan menjadikan sains Islam sebagai sebuah ilmu yang integratif dan diakui penerapannya. Karena itu siklus research yang berlaku di UMY adalah dimulai dari pendidikan, penelitian, lalu diaplikasikan dalam pengabdian pada masyarakat,” papar Gatot.

Gatot menyebutkan bahwa UMY benar-benar mendukung gagasan untuk menghasilkan karya-karya ilmiah yang dapat memajukan umat dan bangsa. “Skema penelitian di UMY sudah terkelola dengan baik, mulai dari penentuan tema hingga pembiayaan. Untuk tahun ini UMY mengalokasikan 4 milyar dana untuk berbagai pendistribusian penelitian seperti Penelitian Unggulan, Multi Disiplin, Kemitraan, dan International Joint Research. Selain itu UMY juga sudah menentukan kriteria luaran yang dihasilkan antara lain, laporan harus sesuai dengan standar yang ditetapkan, dan terpublikasi dalam jurnal baik nasional atau internasional. Untuk karya berupa buku maka harus ter-ISBN, atau berupa Hak Kekayaan Intelektual semisal paten, hak cipta dan lainnya,” jelasnya.

Dr. Ghazali Basri, Direktur AKK, juga menambahkan bahwa selain rencana kerjasama dalam penelitian, AKK juga berkeinginan untuk melakukan kolaborasi dalam bidang lain. “AKK juga memiliki program Diploma untuk berbagai kajian, dan kami berencana untuk melakukan skema pertukaran pelajar dan staf dengan UMY. Baik dalam skema magang ataupun pertukaran nantinya,” tutup Ghazali. (raditia)