Iqbal Shoffan Shofwan, S.I.P, M.Si Alumni Program Studi Hubungan Internasional (Prodi HI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) baru-baru ini mencapai prestasi gemilang dengan dilantik sebagai Direktur Jenderal (Dirjen) Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (Kemendag RI).
Meraih posisi sebagai Dirjen Perdagangan Dalam Negeri ini Iqbal mengaku merupakan tanggung jawab yang besar baginya, sehingga ia berharap bisa memberikan pengaruh baik bagi masyarakat.
“Saya menyadari ke depannya, akan bekerja dengan tantangan yang jauh lebih berat karena tanggung jawabnya lebih besar. Jadi saya hanya berkata pada diri sendiri, semoga bisa memberikan dampak yang baik bagi masyarakat,” papar Iqbal saat diwawancarai oleh Tim Humas UMY melalui Whatsapp pada Senin (20/1).
Pria kelahiran Payakumbuh, Sumatera Barat 1978 tersebut mengatakan sangat berambisi dan memiliki prioritas untuk menjalankan program di Kemendag selama masa kepemimpinannya dari tahun 2024-2029. Salah satu hal yang ingin ia fokuskan berkaitan dengan perencanaan penguatan dalam bidang usaha, khususnya perizinan sekaligus menciptakan lingkungan usaha yang teratur.
“kita sudah punya Program dan strategi prioritas dari Menteri Perdagangan untuk Kementerian Perdagangan itu dari 2024-2029, salah satunya kita akan melakukan penguatan-penguatan di bidang usaha perdagangan termasuk di dalamnya sektor perizinan dan memperbaiki iklim usaha yang kondusif,” ungkap Alumni UMY tahun 2003 itu.
Strategi lainnya yang ingin Iqbal kembangkan terkait program perdagangan dalam negeri diantaranya pengamanan pasar dalam negeri dengan terus memastikan keterjangkauan harga, dalam hal ini harga minyak goreng. Kemudian perluasan pasar dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar dapat memenuhi standar ekspor dan meningkatkan UMKM berdaya saing serta terus memfasilitasi pemasaran produk UMKM baik secara konvensional maupun digital.
“Kemudian juga, meningkatkan peran UMKM yang berdaya saing, kita terus fasilitasi pemasaran-pemasaran produk-produk UMKM baik itu pemasaran secara konvensional di pusat perbelanjaan maupun juga pemasaran melalui E-Commerce,” ujarnya.
Sebagai Alumni HI UMY pencapaian ini tidak terlepas dari peran kampus saat di bangku kuliah. Iqbal menjelaskan bahwa UMY sebagai perguruan tinggi memiliki peran yang besar dalam pembentukan karakter. Pria yang sebelumnya pernah menjadi Kepala Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taiwan itu merasa setelah masuk UMY karakter dirinya semakin terbentuk.
“Peran dunia kampus tentu saja sangat berpengaruh, karena kampus salah satu fungsinya adalah membentuk karakter. Nah yang saya alami adalah, walaupun sudah memiliki karakter sebelum masuk UMY tapi ketika masuk UMY karakter tersebut semakin terbentuk,” jelas Iqbal.
Lebih lanjut Iqbal berpesan khusus untuk mahasiswa HI UMY dapat berkarir tidak hanya di Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) tetapi bisa menerapkan pola pikir dapat bekerja di bidang apa saja. Iqbal mengingatkan untuk terus belajar, membentuk karakter yang gemilang dengan meningkatkan kompetensi diri dan kemampuan bahasa asing yang lebih baik.
“Karir alumni HI itu tidak hanya di Kementerian Luar Negeri. Kawan-kawan HI secara prinsip bisa bekerja di bidang manapun yang penting adalah terus belajar dan membentuk karakter, bekerja dengan cerdas, ikhlas, tuntas dan dan terus meningkatkan kompetensi diri, belajar hal-hal yang baru jangan lupa asah kemampuan bahasa asing tentunya itu akan lebih baik,” tutup Iqbal (Ndrex)