Indonesia sebagai negara dengan pemeluk Agama Islam terbesar di dunia, dengan berbagai corak dan ciri khas umat Islam Indonesia yang begitu beragam, merupakan kekuatan yang membuat Indonesia menjadi negara kesatuan yang terus eksis hingga sekarang ini. Berbeda dengan negara di kawasan Timur-Tengah yang terus tak berhenti berkonflik. Indonesia, sesungguhnya mempunyai peran yang sangat strategis dan mempunyai pengalaman serta kepiawaian untuk mempersatukan negara di kawasan Timur-tengah tersebut. Oleh karenanya, Umat islam indonesia diharapkan terus bersatu menuju peradaban Islam yang sebenar-benarnya.
Demikian paparan Prof. Dr. Amien Rais dalam acara Tablig Akbar yang digelar dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan (Ramadhan di Kampus) bertajuk “Bulan Ramadhan sebagai momentum pembinaan umat, menuju peradaban Islam yang sebenar-benarnya”. Kegiatan ini diselenggarakan di Masjid KH. Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada Selasa (16/6). Amin mengatakan, umat islam indonesia harus terus senantiasa memelihara persatuan dan kesatuan untuk menuju peradaban Islam yang gemilang.
Alasan Amin, menyeru umat Islam Indonesia untuk terus bersatu, karena umat islam indonesia jangan sampai melihat Islam yang memang lahir di kawasan Timur-Tengah menjadikan panutan dalam hal kesatuan dan persatuannya ummatnya. Islam yang saat sekarang ditunjukan di Timur-Tengah adalah Islam yang sebenarnya tidak mencirikan sebagai Islam yang Rahmatan Lil’Alamien. “Mari kita terus memelihara dan terus menjaga persatuan dan kesatuan di antara sesama umat muslim. Indonesia saat ini dengan begitu banyak Ormas Islam, akan tetapi kita tetap damai dengan keberagamannya itu, meskipun ada sedikit gesekan-gesekan di bawah,” ujarnya.
Islam yang ditunjukkan oleh Timur-Tengah saat ini adalah Islam yang justru cenderung bar-bar dan cenderung ummatnya itu tidak damai. Islam menurut Amin, adalah Agama yang memberikan Rahmat juga keberkahan untuk umat semesta di dunia.
Amin juga menyeru kepada para Pemuda Islam, untuk terus meningkatkan kualitas diri pemuda Muslim, untuk menyongsong peradaban Islam yang sebenar-benarnya. Perbaikan diri, menurut Amin, hendaknya dimulai dengan Ibda Binafsih, yaitu memulai perbaikan dari diri masing-masing. Dengan begitu, masih menurut Amin, peradaban Islam yang sebenar-benarnya bisa terwujud. “Pemuda muslim saatnya sadar dan memperbaiki kualitas diri untuk mempersiapkan Peradaban Islam yang sebenar-benarnya. Perbaikan itu, hendaknya diawali dari diri sendiri, atau Ibda’ Binafsih,” tutupnya.