Berita

Angkat Peran Orang Tua Dalam Pendidikan di Al-Qur’an, Rachmy Raih Gelar Doktor

Keterlibatan orang tua merupakan faktor utama bagi keberhasilan pendidikan karakter siswa di sekolah. Seperti yang kita ketahui bahwa pendidikan pertama bagi anak adalah pendidikan oleh orang tuanya di lingkungan keluarga. Anak yang memiliki hubungan keluarga dengan baik akan cenderung lebih baik pendidikannya di sekolah, begitu pun sebaliknya jika anak memiliki hubungan yang kurang baik dengan keluarganya akan cenderung kurang baik pendidikannya di sekolah. Melalui disertasinya tentang “Pengaruh Pengasuhan Positif dan Kepribadian Agreeableness terhadap Keterlibatan Orang Tua Dalam Pendidikan Karakter Siswa Melalui Mediator Religiositas”. R. Rachmy Diana yang juga merupakan Dosen Prodi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengajukan penelitian ini dalam sidang terbuka promosi doktor Pascasarjana Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPIUMY) pada Selasa, (21/01) di Ruang Sidang Gedung Kasman Singodimedjo UMY.

Dalam pemaparan disertasinya Rachmy memaparkan bahwa seharusnya orang tua ikut terlibat dalam pendidikan anaknya di sekolah, namun yang terjadi di Indonesia saat ini banyak orang tua yang tidak ikut andil dalam pendidikan anaknya di sekolah. “Mereka hanya memasrahkan anaknya kepada pihak sekolah. Bahkan semakin tinggi jenjang pendidikan anak, semakin sedikit pula peran orang tua dalam pendidikan anaknya. Mereka merasa anaknya sudah dewasa dan bisa mengurusi segala urusannya sendiri. Padahal setinggi apapun jenjang pendidikan anak, keikutsertaan orang tua pada pendidikan anaknya entah itu hanya sekedar ikut rapat wali murid dan kajian rutin bulanan sangat penting untuk mengetahui perkembangan anak di sekolah melalui wali kelasnya. Hal ini akan sangat membantu orang tua dalam memantau anaknya di sekolah. Karena terkadang perilaku anak di sekolah dan di rumah akan cenderung berbeda,“ paparnya.

“Di dalam ajaran Islam sebenarnya telah banyak dijelaskan tentang tuntunan dalam mendidik anak, salah satunya di dalam surat At-Tahrim Ayat 6 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. Perintah untuk menjaga diri dan keluarga itu berada di pundak orang tua. Itu artinya ini sebuah amanah besar bagi orang tua untuk menjalankan perannya sebagai orang tua dalam mendidik anak, dalam hal ini khususnya pendidikan, karakter atau akhlak bagi putra putrinya,“imbuh Rachmy.

“Untuk variabel religiusitas yang berfungsi dengan sangat baik dalam mediasi pengasuhan positif dan kepribagian agreeableness orang tua. Maka dimensi yang paling kuat pengaruhnya adalah dimensi akhlak, selain dimensi iman, amal, ibadah serta ikhsan. Saya melihat bahwa temuan ini semakin meneguhkan kita bahwa level keberagamaan seseorang yang paling penting adalah apa yang bisa dia lakukan secara nyata, kebaikan dalam wujud akhlak. Orang tua yang memiliki akhlak yang baik tentunya akan menjadi role model bagi anaknya. Dan dengan dukungan akhlak yang dimiliki pula menjadi daya dorong orang tua untuk menunaikan amanahnya sebagai penanggung jawab utama bagi anaknya. Sehingga saya yakin bahwa temuan dimensi akhlak adalah dimensi yang paling kuat dalam mendorong keterlibatan orang tua dalam dunia pendidikan,“ imbuh Rachmy lagi.

Rachmy berhasil dinyatakan lulus sebagai doktor ke-112 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan IPK hampir sempurna yaitu 3,92, namun tidak dinyatakan cumlaude karena Rachmy menyelesaikan masa studinya selama 6 tahun. (ads)