Prestasi membanggakan kembali ditorehkan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Perdiansyah Siregar mahasiswa Hubungan Internasional UMY angkatan 2016 dan Audry Maura mahasiswa HI UMY angkatan 2017, berhasil menjuarai kompetisi yang diselenggarakan FKMHII (Forum Komunikasi Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia) pada acara PSMHII XXX kategori diskusi ilmiah dengan topik Sosial Budaya.
Pertemuan Sela Nasional Mahasiswa Hubungan Internasional se-Indonesia ke-30 (PSNMHII XXX) yang diselenggarakan di Universitas Lampung pada Rabu hingga Minggu (2-6/5) tersebut mengangkat tema “Think Globally, Act Locally: The New Challenges of New Digitalization Era”. Dalam kompetisi tersebut Program Studi HI UMY mengirimkan 6 mahasiswa untuk menjadi delegasi pada dua bidang kompetisi yang dilombakan, yakni dua mahasiswa di Diskusi Ilmiah dan dua mahasiswa di Social Venture. Sisanya mengikuti sidang forum dan press corps yang diadakan juga pada saat pertemuan tersebut.
Perdiansyah, menjelaskan bahwa dari tema besar yang ada, UMY mendapatkan topik sosial budaya dari tiga topik yang disediakan panitia, yakni keamanan, ekonomi dan sosial budaya. “Pada Diskusi ilmiah kali ini, kami mendapatkan topik sosial budaya. Topik yang kami dapatkan ini juga berdasarkan undian acak dari panitia. Dan pada diskusi tersebut kami membawakan objek penelitian kearifan lokal Yogyakarta mengenai sebuah divis yang ada di Keraton Yogyakarta, yakni Tepas Tandha Yekti,” jelasnya saat ditemui di Biro Humas UMY pada Senin (7/5).
Kembali Perdiansyah menjelaskan bahwa Tepas Tandha Yekti ini memiliki peran sangat penting dalam melakukan syiar budaya. Divisi ini juga menjawab tantangan di era digitalisasi dengan menggunakan berbagai media sosial dalam melakukan syiar budaya yang dilakukannya.
Selain menjadi juara Diskusi Ilmiah dalam topik sosial budaya, delegasi UMY dalam Social Venture juga berhasil mendapatkan juara harapan satu dengan perwakilan mahasiswa HI yakni Farah Yasa, dan Bayu Surya Wijaksana. PSNMHII XXX ini juga dihadiri 49 Universitas dari kurang lebih 59 Universitas yang memiliki program studi HI se-Indonesia. Mereka berharap agar kedepannya mahasiswa HI terus dapat mengembangkan potensinya dan dapat menunjukkan bakatnya dalam pertemuan-pertemuan yang ada. “Semoga lebih bepartisipasi lagi. Ini merupakan ajang yang bergengsi karena membawa nama HI UMY, dan pastinya hasil tidak menghianati usaha,” tutup Perdiansyah. (darel)