Berita

Angkat Tema International Culture : Muda Mendunia Festival Resmi dibuka

BEM-KM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) telah membuka acara Muda Mendunia Festival (MMFest) tahun 2023 secara resmi pagi ini, Selasa (3/10) di halaman Sportorium UMY. Mengangkat tema, International Culture, MM fest kali ini merupakan penyelengaraan ketiga sejak pertama kali dimulai di tahun 2021.

MM Fest ini akan berlangsung selama 3 hari, yaitu di tanggal 3, 4 dan 6 oktober. Dalam acara ini terdapat beberapa perlombaan, yaitu solo vocal, Business Plan National Competition dan Tiktok MATAF Story (khusus mahasiswa baru). Selain lomba, terdapat pula bazar, dan konser musik yang menghadirkan Rizky Febian di akhir acara.

Muh. Ikhwan Ahada, S.Ag., M.A Bendahara Badan Pembina Harian (BPH) UMY dalam sambutannya menilai pentingnya MM Fest ini sebagai platform untuk pengembangan diri bagi mahasiswa. Sehingga UMY pun dalam hal ini selalu berperan dalam membimbing, mengawasi, memfasilitasi serta memberikan apresiasi terhadap seni budaya.

Tetapi menurut Ikhwan, meskipun MM Fest tahun ini mengangkat tema internasional culture, penting untuk tidak meninggalkan sedikitpun budaya yang ada di Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota budaya yang inheren.

“Ketika budaya ini dijadikan sebagai bagian komponen pengalaman seseorang, maka sesungguhnya apresiasi dan aktualisasi budaya adalah bagian tertinggi seseorang untuk menciptakan karakter dirinya dikemudian hari, karena kita tidak lepas dari sebuah komunitas maka sesungguhnya aspek budaya ini akan menjadi hal penting, ” tandasnya.

Lebih lanjut, Ihwan mengatakan persyarikatan Muhammadiyah melalui UMY telah memberikan koridor sekaligus penghargaan yang luar biasa atas terselenggaranya MM Fest ini. Ia menekankan bahwa Muhammadiyah sangat menghargai dan menyambut positif terhadap seluruh budaya yang hidup di negara ataupun di komunitas tertentu. Menurutnya selama budaya itu tidak melanggar syariat agama, tidak menimbulkan kerusakan, baik secara psikis maupun mental, hakikatnya didukung, dibudayakan bahkan di tumbuhkembangkan oleh Muhammadiyah.

“Saya kira ini menjadi wujud nyata UMY untuk mewujudkan dan menghantarkan UMY menjadi universitas kelas dunia, mudah-mudahan dengan ini Jogja menjadi semakin maju, UMY semakin mendunia sebagaimana diidam-idamkan, muda tetapi mendunia, ” harapnya.

Sementara itu, Wakil Rektor UMY bidang kemahasiswaan, alumni dan AIK, Faris Al-Fadhat Ph.D dalam sambutannya menyoroti dua jenis pengalaman yang dapat membentuk individu muda yaitu pendidikan formal dan aktivitas sosial informal. Pengalaman-pengalaman ini, menurut Faris ketika digabungkan akan dapat berkontribusi pada perkembangan seseorang dan kemampuannya merespons fenomena sosial dengan efektif.

“Ada dua jenis pengalaman yang dapat membentuk anak muda, yaitu pengalaman formal dengan belajar secara akademik, masuk universitas. Dan kedua, ada pengalaman informal dengan ikut aktivitas sosial, ” imbuhnya.

Menurutnya, pengalaman mahasiswa di universitas, baik di dalam maupun di luar kelas, memainkan peran penting dalam perkembangan mereka. Khususnya, keterlibatan dalam organisasi dan aktivitas budaya, dapat meningkatkan kematangan mahasiswa untuk mempersiapkan mereka dalam menghadapi tantangan dunia profesional. Terakhir, ia pun mendorong mahasiswa untuk fokus membangun portofolio pengalaman yang beragam selama tahun-tahun akademik mereka. (mut)