Aktivitas bisnis dengan memanfaatkan fasilitas dunia maya bukan lagi menjadi hal baru saat ini. Kemajuan teknologi tersebut memberikan kemudahan bagi pelaku bisnis, begitu pula bagi mereka yang berminat untuk mulai menggeluti bidang ini. Hal tersebut juga dimanfaatkan pula oleh sejumlah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk merintis dan juga mengembangkan usaha yang mereka miliki. Inisiatif yang dimiliki mahasiswa tersebut mendapat apresiasi dari Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P saat memberikan sambutan dalam Workshop Cara Mudah Berjualan Melalui Sosmed pada hari Jumat (27/10) di Ruang Sidang lantai 5 Gedung A.R. Fachruddin A UMY.
Gunawan menyampaikan bahwa jam terbang akan menjadi kunci dalam menjalani aktivitas bisnis. “Saya bangga mahasiswa mampu untuk melihat dan memanfaatkan kesempatan yang tersedia. Dalam menggeluti bisnis, pengalaman merupakan kunci penting. Anda membutuhkan jam terbang tinggi untuk mencapai poin sukses dalam bidang ini. Perhatikan pula kode etik dalam berbisnis menggunakan fasilitas di dunia maya seperti yang diatur dalam Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik,” ujar Gunawan. Workshop yang diadakan dengan kerjasama antara Bank Pembangunan Daerah (BPD) DI Yogyakarta Syariah dan Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY tersebut bertujuan untuk meningkatkan jiwa wirausaha dari mahasiswa yang berencana untuk membuka atau pun sudah memiliki usaha.
Workshop tersebut diampu oleh Nur Muhammad, S.S, CEO dari Profitselangit.com, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis daring dan juga pelatihannya. Nur menyampaikan bahwa dalam menjual bisnis daring tidak lagi bisa menggunakan konsep yang sama seperti ketika berjualan secara konvensional. “Pertama harus dipahami bahwa berjualan secara daring berbeda dengan berjualan konvensional. Anda tidak bisa meminta orang untuk langsung membeli barang anda secara tiba-tiba. Ada strategi pemasaran yang perlu anda lakukan, salah satunya adalah dengan memperhatikan 3 aspek yaitu why, how, dan what dari barang anda. Misal dalam strategi pemasaran yang dilakukan oleh penyedia layanan transportasi daring. Mereka mampu menjawab ketiga aspek tersebut dan terbukti dengan banyaknya konsumen yang memanfaatkan layanan tersebut”, ujar Nur.
Nur juga menjelaskan dalam penawaran suatu barang harus memperhatikan unic selling prepositions dari produk tersebut. “Banyak sekali bisnis yang memiliki keserupaan di sekeliling kita. Contohnya saja bisnis kuliner, di DIY sendiri bisa melebihi ribuan usaha yang bergerak dalam bidang ini. Karena itu anda harus memberikan sesuatu yang unik dari produk anda sehingga bisa menjadi keunggulan tersendiri yang dapat menarik pembeli. Untuk menemukan keunikan tersebut anda bisa melakukan beberapa hal, seperti mengamati kompetitor dalam bisnis anda. Amati kompetitor terdekat, terbesar, terlama dan terkuat dari bidang anda. Temukan keunggulan yang mereka miliki lalu dengan informasi tersebut buatlah keunikan pada produk anda,” papar Nur.
Selain pengenalan tentang konsep pemasaran daring, Nur juga memberikan materi tentang pengiklanan produk menggunakan facebook.ads, juga materi tentang pelayanan dengan mengutamakan interaksi yang baik terhadap konsumen. Workshop tersebut akan dilakukan selama 2 hari hingga hari Sabtu (28/10). Pada kesempatan ini, Bambang Kuncoro selaku Direktur Pemasaran dan Usaha Syariah BPD DIY juga melakukan penyerahan dana CSR (Corporate Social Responsibility) Untuk Peningkatan Jiwa Kewirausahawan Mahasiswa sebesar 50 juta rupiah. Selain itu BPD DIY juga menyerahkan dana Bantuan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk KKN 3T (Terdepan, Terluar dan Tertinggal) sebesar 50 juta rupiah. (raditia)