Berita

Apresiasi Potensi Mahasiswa, UMY adakan Kompetisi Ide Kreatif

Dalam rangka mendukung potensi mahasiswa, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk pertama kalinya menyelenggarakan Kompetisi Ide Kreatif (KIK) pada Sabtu (12/5) di Pelataran Gedung Pascasarjana UMY. Kompetisi yang bertajuk Pekan Kreatif Mahasiswa (PKM) ini dirancang untuk meningkatkan iklim akademik serta menumbuhkan gagasan-gagasan kreatif dari mahasiswa.

Sugito, SIP,. M.Si, selaku Kepala Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni UMY menyampaikan bahwa tradisi UMY jika dalam konteks PKM itu setiap tahunnya rata-rata 450 proposal dikirimkan ke dikti. “Pada Kompetisi Ide Kreatif ini panitia menerima hampir 132 proposal dari peserta dan akan dilanjutkan untuk bisa diajukan pada PKM 2019. Kami juga merasa bangga karena yang mengikuti kompetisi ini adalah angkatan 2016 dan 2017 yang masih fresh dalam memuculkan ide-ide kreatif. Saya melihat kemampuan kalian dalam menuangkan ide itu beda-beda tipis dengan para peserta yang lolos ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS). Jadi saya sangat optimis jika KIK ini dioptimalkan akan menjadi semacam inkubasi terhadap PKM UMY untuk bisa berjaya lagi di PIMNAS Indonesia,” paparnya.

Gito menambahkan di dalam sejarah, Perguruan Tinggi Swasta (PTS ) yang mampu berhasil menembus enam besar itu hanya UMY. “Pada PIMNAS di UNDIP, UMY mendapatkan dua emas, satu perunggu dan sudah diperingkat enam mengalahkan Universitas Indonesia dan ITB, jadi kedepan UMY sangat diperhitungkan dalam PKM. KIK ini merupakan salah satu cara agar mahasiswa bisa lebih mengenal bagaimana atmosfer persaingan di dalam PKM maupun PIMNAS. Saya yakin ibu bapak Kaprodi maupun dekan sudah mendorong mahasiswanya untuk terus berpartisipasi dalam KIK. Jadi adanya kompetisi ini murni bukan untuk saling mengalahkan, tapi kompetisi ini untuk menggali bagaimana potensi kelompok secara spesifik. Kemudian kedepan kolaborasi antar fakultas dalam mengerjakan PKM harus ditingkatkan dan tidak mengedepankan ego dari keilmuan masing-masing,” ujarnya.

Hal senada disampaikan oleh Oki Wijaya, S.P., M.P selaku ketua panitia menyampaikan bahwa dengan adanya kompetisi ini mahasiswa dapat pengalaman lebih terutama dalam menuangkan gagasan kreatif. “Kemampuan dalam menghasilkan ide-ide setelah kalian lulus itu harus tetap ditanamkan. Jadi ajang ini bukan hanya sekedar kompetisi saja, tapi jadikan iklim kompetesi itu sebagai proses berfikir untuk lebih kreatif. Kategori dalam kompetisi ini yakni bidang penelitian, kewirausahaan, pengabdian masyarkat, penerapan teknologi, karsa cipta dan gagasan tertulis. Perolehan medali yang paling banyak yakni dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (9 medali), Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (3 medali), Agama Islam (2 medali), pertanian (2 medali). Kemudian yang mendapatkan medali yang paling banyak secara otomatis mendapatkan piala bergilir rektor. Harapan saya tahun berikutnya Kompetisi ini bisa lebih banyak lagi yang partisipasi dan terus menggali potensi diri para mahasiswa,” imbuhnya. (Sumali)