Berita

Babak Penyisihan KRPAI Beroda Usai Lebih Cepat

IMG_1422

Babak penyisihan pada Kontes Robot Pemadam Api Indonesia (KRPAI) divisi Beroda usai lebih dahulu daripada jenis perlombaan lainnya. Tiga putaran dilaksanakan hanya dalam waktu tiga jam. Waktu pelaksanaan ini lebih cepat dari yang sudah dijadwalkan panitia. KRPAI divisi Beroda diikuti oleh 25 tim yang berasal dari perguruan tinggi seluruh Indonesia.

“KRPAI beroda sudah selesai babak penyisihan tiga putaran. Lebih cepat daripada dijadwal karena robot-robot yang bertanding memiliki kecepatan yang tinggi daripada sebelumnya,” kata Heru Santoso, selaku ketua tim juri KRPAI Beroda.

Sebenarnya setiap tim diberi waktu selama tiga menit untuk sekali bertanding. Namun, karena banyak yang diluar perkiraan kecepatan jalan robotnya sehingga satu pertandingan hanya berjalan dalam waktu dua menit.

Beragam pelanggaran-pelanggaran yang terjadi saat perlombaan KRPAI divisi beroda. Pelanggaran itu berupa menggeser boneka atau aksesoris yang berada dalam lorong ruangan. “Selain itu, banyak juga robot yang berhasil memadamkan api namun tidak sah. Ketidaksahan ini disebabkan karena tubuh robot belum masuk sempurna kedalam ruangan,” lanjut Heru. Kemudian, ada juga tim robot yang didiskualifikasi karena ada tim yang menyentuh robotnya ketika sedang bertanding.

Tim yang mencapai nilai sempurna dalam KRPAI divisi beroda kali ini adalah tim yang berasal dari Universitas Islam Sultan Agung, yakni Beater 2.3. Tim ini berhasil mengalahtelakkan tim Altamis yang berasal dari Universitas Brawijaya dengan poin sempurna 25. “Alhamdulillaah, kami senang sekali dengan hasil ini,” kata Faizal Aminuddin Aziz, ketua tim Beater 2.3 pada Sabtu, (13/6) seusai bertanding.

Kendala yang mereka hadapi adalah pencahayaan pada saat bertanding. “Kendalanya hanya pada saat pencahayaan terlalu gelap, robot kami susah untuk berjalan. Untungnya, pencahayaan di gedung ini cukup sehingga robot kami bisa tampil maksimal,” kata Faizal.

Hasil ini mereka dapatkan berkat latihan yang tidak putus-putus mereka lakukan setiap waktu. “Kami berlatih terus-menerus setiap hari. Kalau ada error pada tubuh robot, kami coba ganti sparepart-nya sehingga mengoptimalkan performa robot kami,” lanjut Faizal. Beater 2.3 yang sudah kali ke-dua mengikuti KRI Nasional ini berharap bisa menggondol juara pertama pada KRI 2015 kategori KRPAI beroda, sehingga mereka bisa mewakili Indonesia pada ajang kontes robot internasional di Connecticut, Amerika Serikat. (Bram)