Al-Quran merupakan pedoman hidup bagi seluruh kehidupan manusia. Bagi umat Islam, Al-Quran adalah rukun iman ke-3 setelah beriman kepada Allah dan Iman kepada Malaikat, manakala mendambakan kehidupan yang hakiki, kebahagiaan dunia maupun akhirat. Karena itulah, Da’i kondang, Ustad Bachtiar Nasir pun mengajak mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk mulai mentadabburi Al-Qur’an secara mendalam.
Ajakan tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara utama dalam Pembukaan Program Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) UMY. Acara tersebut diselenggarakan oleh Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam (LPPI) UMY di Sportorium UMY, pada Jum’at sore (22/9), dengan dihadiri oleh 5300 mahasiswa baru UMY.
Dalam pemaparannya, Bachtiar menyampaikan kepada mahasiswa-mahasiswi UMY untuk memulai mentadaburi Al-Qur’an melalui tiga proses yaitu belajar, mempelajari, dan mengambil pelajaran. “Yang dinamakan belajar adalah memprioritaskan Al-Qur’an. Salah satu caranya adalah ketika di pagi hari cobalah untuk tidak melakukan aktivitas lain sebelum membaca Al-Quran,” terangnya.
Bachtiar juga mengatakan bahwa ada tiga kunci yang perlu diperhatikan ketika ingin agar Al-Qur’an masuk ke dalam hati manusia. Tiga hal tersebut adalah sungguh-sungguh dalam membaca Al-Qur’an, mengartikan dan mempelajari, serta mengamalkan atau mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-sehari.
Selain itu, Bachtiar Nashir juga menuturkan bahwa saat ini ada banyak orang yang membaca Al-Qur’an, namun Al-Qur’an justru melaknat orang tersebut. Selain itu, menurutnya perguruan tinggi banyak menggunakan metodologi pendekatan Al-Quran, namun tidak sesuai dengan apa yang terdapat dalam Al-Qur’an. “Banyak orang yang saat ini sering membaca Al-Qur’an, khatam membaca Al-Qur’an, namun ternyata Al-Qur’an melaknatnya. Itu karena dia masih memiliki kesombongan di dalam dirinya dan tidak tahu bagaimana metode pendekatan kepada Al-Quran. Padahal di dalam Al-Quran sudah terdapat metodologi pendekatan Al-Quran,” tuturnya.
Tak lupa Ketua GNPF MUI ini pun menambahkan tentang Goals BerQur’an untuk anak muda. Beberapa diantaranya adalah Problem Solver Quran, dimana ketika Al-Qur’an sudah masuk ke dalam qalbu maka akan mudah untuk menemukan solusi-solusi permasalahan di dalam kehidupan. “Jadikanlah Al-Qur’an sebagai satu-satunya petunjuk yang dipercaya. Karena memang petunjuk yang paling tepat adalah Al-Qur’an” tambahnya.
Hal senada juga disampaikan Dr. Ir. Gunawan Budiyanto ,MP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Menurutnya, mentadabburi Al-Qur’an adalah sebuah hal yang sangat penting bagi generasi muda. Di samping tugas genesari muda Islam yang akan menerima tampuk tanggung jawab berikutnya. Generasi muda Islam saat ini menurut Gunawan juga harus bisa ikut menjaga keutuhan NKRI, dengan menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman dan panduan hidupnya. (zaki)