Berita

Bahas Konsep Syukur, Afandi Raih Gelar Doktor

Syukur adalah sebuah praktik. Oleh karena itu syukur tidak cukup hanya dengan hati dan lisan, tetapi harus direalisasikan dengan tindakan nyata. Dalam Islam syukur juga merupakan bentuk ketaatan kepada Allah. Untuk itu sebagai hambaNya yang beriman wajib mensyukuri berbagai hal yang Allah berikan kepada kita. Hal inilah yang melatarbelakangi Nur Kholik Afandi untuk mengangkat disertasinya dalam sidang promosi doktor Psikologi Pendidikan Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di Ruang Sidang Gedung Pascasarjana, Kampus Terpadu UMY, Sabtu (03/08).

Dalam disertasinya Afandi membahas tentang “Konsep Syukur Dalam Tafsir Al Misbah dan Relevansinya dengan Pendidikan Islam”. Konsep syukur dalam Tafsir Al Misbah mengandung aspek psikologis dan spiritual yaitu amanah, qanaah, tawadhu, tawakal, istiqamah, optimis, kreatif, kerja keras dan tindakan prososial. Konsep syukur dalam Tafsir Al Misbah memiliki kesesuaian dengan teori kebersyukuran dalam psikologi positif. Kedua disiplin ilmu tersebut sama-sama bersifat saling menguatkan dan melengkapi. Nilai-nilai spiritualitas syukur dalam Tafsir Al Misbah merupakan modal spiritual dalam mewujudkan kesejahteraan spiritual. Nilai-nilai kebersyukuran dalam psikologi positif merupakan fakta empiris untuk menjelaskan konsep syukur dalam Tafsir Al Misbah yang bersifat doktrinal. Nilai-nilai psikologis dan spiritual syukur dalam Tafsir Al Misbah memiliki relevansi dalam pengembangan kepribadian syukur. Kepribadian ini merupakan salah satu tujuan dalam pendidikan Islam.

“Rasa syukur atas segala karunia yang Allah berikan kepada seorang petani tidak hanya sekedar mengucapkan Alhamdulillah karena bisa panen tetapi dalam artian yang lebih luas, yaitu bagaimana hasil panen mereka bisa bermanfaat bagi banyak orang. Bentuk pertanggungjawaban kepada Allah-lah perwujudan dari rasa syukur yang sebenarnya,“ tutur peraih beasiswa kemenag tersebut.

“Dalam Al Quran surah Ibrahim Ayat 7 telah dijelaskan bahwa orang yang bersyukur akan ditambah nikmatnya. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih, “ imbuhnya.

Selanjutnya dr. Afandi berharap agar penelitiannya tersebut bisa terus dikembangkan dan bisa mengubah cara berfikir manusia tentang betapa pentingnya akan rasa syukur kepada Allah SWT. Dr. Afandi berhasil menjadi lulusan Pascasarjana UMY dengan masa studi 3 tahun 11 bulan. Beliau dinyatakan lulus sebagai doktor ke 73 Program Doktor Psikologi Pendidikan Islam UMY, dengan Tim penguji dan promotor pada sidang ini terdiri dari Sri Atmaja P. Rosyidi, S.T., Msc.Eng., Ph.D., PE. sebagai ketua sidang, Prof. Drs. Subandi, M.A., Ph.D. sebagai promotor, Dr. Hanim Ilyas, M.A. sebagai copromotor, Dr. Aris Fauzan, M.A., Prof. Dr. Muhammad Chirzin, M.Ag., Dr. Muhammad Anis, M.A., Dr. Akit Khilmiyah, M.Ag., Dr. Abd. Madjid, M.Ag. sebagai tim penguji.