Berita

Mahasiswa Teknik Sipil UMY Bantu Siswa SMA dan Sederajat Hadapi Tantangan Global

IMG_4187Dalam rangka mengembangkan diri dan ikut berpartisipasi dalam pembangunan bangsa, sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Sipil (HMS) Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menyelenggarakan Civil Classical Fest 2015. Perlombaan yang diikuti oleh siswa-siswa SMA/SMK-Sederajat se-Jawa ini, memiliki maksud untuk membantu generasi muda menghadapi tantangan global yang semakin hari kian komplek dan berat. Apalagi menjelang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, generasi muda tentunya juga harus menyiapkan diri agar tidak kalah bersaing dengan orang luar.

Rudi Saputra, Mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2013 yang juga Ketua Panitia Penyelenggara mengatakan, dalam menghadapi MEA 2015 generasi muda, baik itu mahasiswa dan siswa SMA/SMK-Sederajat memiliki peluang untuk bisa membangun dirinya lebih baik lagi. Jika mereka tidak ingin kalah bersaing dengan orang-orang yang nantinya akan datang dari banyak negara di ASEAN. “Dari perlombaan ini kami juga ikut membantu menumbuhkan siswa-siswa berkualitas yang bisa bersaing di kancah internasional,” ujarnya, saat ditemui di sela-sela perlombaan pada Sabtu (4/4), di Lobi Fakultas Kedokteran Kampus Terpadu UMY.

Perlombaan yang diselenggarakan sejak Jum’at (3/4) ini menurut Rudi juga bertujuan untuk menyiapkan insinyur-insinyur muda dalam negeri untuk masa mendatang. Sebab menurutnya, jika melihat apa yang akan terjadi pada MEA 2015 nantinya, akan banyak insiyur luar negeri yang juga akan datang ke Indonesia. “Untuk itulah, dari sekarang kita harus menyiapkan generasi-generasi muda yang siap menjadi insinyur-insinyur handal dan berkualitas. Selain itu, kita juga harus membangun diri agar tidak kalah bersaing dengan mereka,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Rudi lagi, adanya perlombaan Civil Classical Fest yang terdiri dari lomba Rancang Bangun Jembatan dengan Stik, lomba Maket Bangunan dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) tersebut juga untuk menumbuhkan jiwa peneliti dari para siswa SMA/SMK-Sederajat. Hal itu pun berdasarkan atas tema yang sudah disepakati bersama dalam perlombaan tersebut, yakni “Aktualisai Generasi Berkualitas Pembangunan Negeri”. “Dari tema tersebut, kami ingin mengaktualisasikan generasi muda kita, baik dari mahasiswa atau siswa untuk sama-sama membangun negeri. Karena peran kita sebagai generasi muda masih sangat dibutuhkan dalam membangun negeri ini,” imbuhnya.

Sementara itu, salah seorang peserta dari lomba Rancang Bangun Jembatan dengan Stik, Kamase mengaku senang dengan diadakannya perlombaan tersebut. Sekalipun dirinya baru pertama kali mengikuti lomba semacam itu, tapi hal tersebut tidak lantas membuat ia dan dua teman satu timnya menyerah dan takut. “Karena dari sinilah nantinya kita akan belajar mengenai dasar-dasar ilmu teknik. Selain itu juga untuk menambah pengalaman dan pengetahuan,” ungkap siswa kelas satu Madrasah Aliyah Mu’allimin Yogyakarta ini.

Siswa asal Makassar ini juga berharap, bahwa bukan hanya pengalaman dan pengetahuan saja yang akan didapatnya, tapi juga bekal ilmu untuk ia melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi. “Karena saya pribadi juga ingin mengambil jurusan teknik, kalau sudah kuliah nanti. Jadi ini juga untuk bekal ilmu saya agar nanti ketika kuliah tidak mengalami kesulitan. Selain itu, kami juga berharap bisa menang dalam perlombaan ini, meskipun kami baru ikut pertama kali,” ujarnya.

Adapun perlombaan Civil Classical Fest ini akan berakhir pada Sabtu malam nanti (4/4) dengan disertai pengumuman pemenang pada tiga perlombaan tersebut. Ada 37 tim yang bertanding dalam perlombaan tersebut, dengan rincian lomba Rancang Bangun Jembatan dengan stik diikuti oleh 19 tim dari 21 tim yang mendaftar, Lomba Maket Bangunan 9 tim, dan LKTI diikuti oleh 9 tim dari 13 tim yang mendaftarkan diri.