Sebagai upaya dalam membentuk atmosfer internasionalisasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan penandatanganan MoA (Memorandum of Agreement) dengan Bukidnon State University (BukSu) dari Filipina. Penandatanganan MoA yang dilaksanakan pada Selasa (21/01) di Gedung Dasron Hamid Research and Innovation Center (RIC) Lantai 7 UMY dilakukan oleh Rektor UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc dan Dr. Joy M. Mirasol selaku President of Bukidnon State University.
Dalam sambutannya, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc, menuturkan bahwa kegiatan ini sebagai bentuk kerja sama timbal balik antara UMY dengan BukSu yang sudah terjalin sejak tahun 2024. Kerja sama tersebut bermula dari perantara salah satu alumni UMY yang berasal dari Filipina.
“Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan inovasi di UMY dan BukSu, maka acara ini dilakukan dengan membahas program implementasi dari MoU yang akan berubah menjadi kerja sama MoA,” jelas Nurmandi.
Program implementasi dari penandatanganan MoA ini berupa pelaksanaan faculty exchange. Hal ini disampaikan secara terpisah oleh Kepala Kantor Urusan Internasional- Lembaga Kerjasama & Internasional, Idham Badruzaman, S.IP., M.A., Ph.D kepada BHP UMY. Disebutkan bahwa faculty exchange dilakukan dengan pelaksanaan pertukaran dosen, baik itu dosen UMY ataupun BukSu untuk melakukan kegiatan belajar mengajar secara online maupun offline.
“Meskipun program implementasi dari penandatanganan MoA akan diawali dengan pelaksanaan kegiatan faculty exchange, tetapi sudah ada inisiasi – inisiasi lanjutan yang dicanangkan seperti student exchange (pertukaran pelajar) antara UMY dengan BukSu,” tambah Idham.
Agenda dalam kunjungan BukSu ke UMY tidak hanya berhenti pada diskusi implementasi kerjasama, tetapi juga dilaksanakan kurikulum review untuk empat program studi yang ada di kampus Muda Mendunia ini seperti prodi ilmu pemerintahan, keperawatan, pendidikan bahasa Inggris, dan ekonomi. Tentunya hal ini menurut Idham dapat dimanfaatkan oleh UMY untuk mereview kurikulumnya dalam rangka meningkatkan kurikulum pendidikan.
Dengan dilaksanakannya penandatanganan dan kerja sama internasional ini tentu memiliki pengaruh pada peningkatan kualitas pendidikan di UMY. Terlebih lagi hingga kini UMY terus gencar dalam melakukan internasionalisasi, maka langkah ini menjadi penting dalam mencapai tujuannya.
“Dari pelaksanaan faculty exchange hingga inisiasi student exchange antara UMY dengan BukSu bisa dikatakan lambat laun akan semakin terbentuk atmosfer internasionalisasi UMY itu sendiri. Sehingga harapannya UMY sebagai salah satu universitas terkemuka di ASEAN akan semakin kuat keberadaannya,” tutup Idham. (NF)