Berita

Berikan Edukasi Sejak Dini, KKN PPM UMY Latih Anak Kelola Sampah

Dalam masyarakat internasional, sampah menjadi sebuah masalah yang mendapatkan perhatian agar ditangani secara serius dan berkelanjutan. Mengingat jumlah sampah yang dihasilkan setiap tahunnya sangat besar, mencapai 1,3 triliun ton per tahunnya berdasarkan data yang dikeluarkan oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development), maka pengelolaan sampah yang apik harus dimulai dari tingkat akar rumput. Untuk menggalakkan agenda tersebut, program KKN PPM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan pendidikan pengelolaan sampah untuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) Yudhistira dan TPA (Taman Pendidikan Al Quran) Al Miftahul Jannah. KKN PPM sendiri merupakan perpaduan KKN Mahasiswa 033 dengan Pengabdian Dosen yang didanai oleh LP3M UMY. Agenda tersebut dijalankan bekerja sama dengan Bank Sampah Barokah yang dijalankan oleh warga setempat di Dusun Pringapus, Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.

Sugito, S.I.P., M.Si., Dosen Prodi Hubungan Internasional UMY yang menjadi ketua program KKN PPM UMY menyampaikan bahwa upaya untuk mengatasi masalah sampah sudah menjadi agenda global. “Pencemaran yang diakibatkan sampah dan upaya untuk menanggulanginya telah menjadi agenda global. Kita pun perlu untuk bertindak untuk mengelola sampah yang kita hasilkan sehari-harnya di lingkungan paling terkecil. Salah satu caranya adalah melalui bank sampah yang dimiliki oleh masyarakat setempat,” ujarnya saat dihubungi pada Selasa (29/1).

Lebih lanjut Sugito menyampaikan bahwa agenda tersebut sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan yang dicanangkan secara global. “Misalnya adalah agenda yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini dimana hal ini selaras dengan goal ke-4 SDGs (Sustainable Development Goals). Selain itu, program ini bertujuan untuk mencapai kualitas lingkungan hidup yang semakin baik melalui pengurangan dan pemanfaatan sampah, selaras dengan goal ke-12 SDGs. Kedua tujuan tersebut dicapai melalui optimalisasi pendidikan anak usia dini dalam pengelolaan sampah di Dusun Pringapus. Selian pelatihan dan parenting, program ini akan berlanjut dengan pendirian kantor kas bank sampah di PAUD Yudhistira dan TPA Miftakhul Jannah,” paparnya yang juga sekaligus Dosen Pembimbing Lapangan KKN 033.

Tahapan pertama pelaksanaan program telah dilaksanakan pada hari Sabtu (26/1) dengan kegiatan pelatihan dan parenting bagi orang tua wali murid dan pengelola PAUD dan TPA, serta pengurus Bank Sampah “Barokah.

Sugito selaku narasumber menyampaikan dalam pengelolaannya akan melibatkan anak di PAUD dan TPA. “Kantor kas PAUD akan dikelola oleh komite PAUD sedangkan kantor kas TPA akan dikelola oleh para santrinya sendiri. Guna berjalannya operasional kantor kas ini maka akan diberikan pelatihan bagi pengelola serta melengkapi fasilitas pencatatan, penimbangan, dan penyimpanan barang. Anak-anak PAUD dan TPA juga diberikan tas “Penyelamat Lingkungan” agar mereka termotivasi untuk membawa sampahnya ke PAUD dan TPA. Dengan berjalanya kantor kas bank sampah di dua tempat tersebut, maka harapannya Bank Sampah “Barokah” akan semakin optimal dalam mengelola sampah menjadi berkah dan menjadikan kualitas lingkungan Dusun Priangapus lebih sehat,” ungkap Sugito.

Pelibatan PAUD dan TPA dalam pengelolaan bank sampah tidaklah tanpa alasan, seperti disampaikan oleh narasumber lainnya Sukastini S.Pd. AUD. “Anak usia dini lebih mudah dibentuk prilakunya dari pada orang dewasa, dan cara paling efektif untuk membentuk prilaku anak adalah dengan memberikan contoh. Untuk itu orang tua harus bisa menjadi panutan ynag baik bagi anaknya, terutama untuk mencontohkan bagaimana menjaga kebersihan lingkungan. Dengan begitu optimalisasi pengolahan sampah dapat dilaksanakan sekaligus memberikan edukasi tentang lingkungan hidup sehat sejak dini kepada generasi muda,” jelasnya.