Lingkungan merupakan salah satu investasi masa depan untuk semua makhluk hidup, tak terkecuali umat manusia. Jika lingkungan kita saja sudah tidak layak maka kehidupan manusiapun juga akan terdampak. Isu-isu tentang lingkungan inilah yang kemudian membuat Hanna Nur Afifah Yogar tertarik untuk mengambil tema Environment Issues and Natural Resources Management dalam Young South Asean Leader Initiative
Mahasiswa KKN 132 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta mengadakaan studi banding ke Desa Wisata Bambu Brajan, Sleman pada Minggu (19/1). Kegiatan Studi banding ini dilaksanakan dalam rangka untuk memberi pengetahuan kepada warga Dusun Pringsari, Desa Mraggen, Kecamatan Srumbung, Magelang agar dapat memanfaatkan bambu menjadi suatu kerajinan yang memiliki nilai jual dan juga sebagai bentuk peningkatan ekonomi warga
Students of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta’s Community Service Group 132 (KKN UMY 132) held a field study to the Bamboo Tourism Village of Brajan, Sleman on Sunday (1/19). This activity was carried out in order to provide knowledge to residents of Pringsari Hamlet, Mraggen Village, Srumbung District, Magelang to utilize bamboo into handicrafts that have
A lot of farmers in Koripan Hamlet depend on chemical fertilizers or pesticides to plant crops such as rice, horticulture, and tree crops. This is the motivation of is behind the program created by the Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Thematic Community Service (KKN UMY) Group 022, where the 9 students aim to eliminate dependence on fertilizer
Banyaknya petani di Dusun Koripan yang bergantung pada pupuk atau pestisida kimia dalam perawatan tanaman seperti tanaman padi, tanaman hortikultura, dan tanaman keras, melatarbelakangi tim mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Tematik Kelompok 022 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang berjumlah 9 mahasiswa menggagas program untuk menghilangkan ketergantungan pada pupuk di Padukuhan Koripan, Desa Poncosari, Bantul, Daerah
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Kelompok 140 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (KKN 140 UMY) menggelar sosialiasi pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos menggunakan komposter ember tumpuk atau biasa disingkat dengan sebutan KOMET. Kegiatan tersebut dilakukan bersama warga Dukuh Bayuran Poncosari yang dilaksanakan pada hari Rabu (22/1) di Aula BPP kecamatan Srandakan,Bantul. Komposter Ember Tumpuk (KOMET) digunakan atas
Students of the Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Public Services Program Grou 104 (KKN 104 UMY) held a socialization session regarding processing organic waste into compost using a stacked bucket composter commonly abbreviated as KOMET. The activity was carried out together with residents of Hamlet Bayuran Poncosari on Wednesday (1/22) in the BPP Hall of Srambat sub-district,
Indonesia is not the only country experiencing areas vulnerable to natural disasters. other countries are also experiencing natural disasters and conflicts that threaten human rights. To respond to several humanitarian issues at the global level and increase mitigation of disaster risk reduction, the Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) held a panel discussion entitled “Muhammadiyah Internationalization
Tidak hanya di Indonesia yang mengalami kawasan rentan terhadap bencana alam, namun juga di beberapa negara mengalami bencana alam dan juga negara konflik yang mengancam hak asasi manusia. Merespon beberapa isu misi kemanusiaan di tingkat global dan peningkatan mitigasi pengurangan risiko kebencanaan, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) mengadakan diskusi panel yang berjudul “Strategi Internasionalisasi Muhammadiyah
Berangkat dari permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat Desa Poncosari, dosen-dosen Prodi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memberikan alternatif solusi dengan melakukan pengabdian mayarakat. Hasil identifikasi Tim Pengabdian memperlihatlkan adanya kendala tertib administrasi dan pengelolaan Sistem Informasi Desa (SID) Poncosari. Oleh karenanya, Sugito selaku ketua Tim Pengabdian skema Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan
To address the problems faced by the government and the community of Poncosari Village, lecturers of the International Relations Study Program of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) provided alternative solutions through community service. The results of the identification of the Community Service Team showed that there were obstacles for the administration and management of the Poncosari
The Pilangrejo village is one of the areas that is prone to landslides. There have been several landslides in the are in the last 10 years. Although it did not cause many casualties, the incident had an economic impact on the community. Based on this fact, the Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Social Services (KKN) Team