Universitas Muhammadiyah Yogyakarta telah memberangkatkan 6 timnya untuk mengikuti Kompetisi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-31 tahun 2018. 6 tim yang akan mengarumkan nama Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di PIMNAS ini telah resmi diberangkatkan oleh Rektor UMY Dr.Ir. Gunawan Budiyanto, M.P. pada hari Selasa (28/08) di Lobi Rektorat UMY. Tim tersebut nantiya akan menghadapi 440
Six teams of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) joined Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 31. The teams were departed by Rector of UMY Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P. on Tuesday (28/8) at Rector’s Lobby. The teams competed with the other 440 teams from 136 universities on 28 August – 2 September at Universitas Negeri Yogyakarta (UNY).
People in Sebatan, Kokap, Hargotirto have yet utilized local potential. To assist the people, students of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) associated in a team of KKN 185 performing community service in Sebatang sought to raise the people’s awareness to employ the local potential to yield competitive products in Kulonprogo, particularly in Hargotirto. Chief of KKN
Potensi lokal yang ada di Dusun Sebatang, Kokap, Hargotirto berlimpah dan tidak digunakan secara maksimal oleh warga setempat. Kurangnya kesadaran terhadap pemberdayaan potensi lokal inilah yang kemudian menginisiasi para mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 185 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk memberdayakan potensi lokal yang ada di Dusun Sebatang. Hal tersebut ditujukan agar masyarakat dapat menyadari
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) always seeks to enhance internationalization to comply with a mission as a leading university in Asia. One of the efforts is expanding cooperation with various foreign universities as undertaken by Office of Islamic Management and Studies (LLPI) of UMY. The office represented by Head of the LPPI UMY Khaeruddin Hamsin, Miftahul
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) terus melakukan upaya internasionalisasi untuk memenuhi misi menjadi salah satu perguruan tinggi bereputasi di Asia. Salah satunya adalah dengan memperluas kerjasama dengan berbagai institusi mancanegara yang dapat mendukung perkembangan pendidikan di UMY. Seperti dalam kunjungan yang dilakukan oleh Lembaga Pengelolaan dan Pengkajian Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (LPPI UMY) ke KBRI Kairo
The existence of the Internet of Things (IoT) as a part of Industrial Revolution 4.0 brings both advantages and disadvantages. One of the shortages is fast dissemination of hoaxes, fake messages, and fake news on cyberspace. Thus, it is necessary that people should be wiser to interact on the cyberspace and regulations should be established.
Adanya Internet Of Things (IOT) sebagai salah satu akibat dari Revolusi Industri 4.0 selain membawa keuntungan namun juga membawa kerugian tersendiri. Penyebaran hoax, fake messages, fake news dan hal serupa lainnya semakin mudah dilakukan dan banyak bertebaran di dunia maya saat ini. Karena itulah, sudah menjadi sebuah keharusan bagi masyarakat untuk bersikap lebih bijak dalam
At the opening of Masa Ta’aruf (MATAF) of orientation day of freshmen on Monday (27/8) in Sportorium of Universitas Mihammaidyah Yogyakarta (UMY), Chairman of Muhammadiyah Haedar Nashir declared that new students should become an honest honest, faithful and knowledgeable individual to bear advanced generations who are free from corruption and upholds Islamic principles. Honesty should
Dalam acara pembukaan Masa Ta’aruf Mahasiswa Baru Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Mataf Maba UMY) tahun 2018 pada Senin (27/8) di Sportorium, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan kepada maba untuk menjadi pribadi yang jujur, beriman dan berilmu dalam segala aspek. Demi menciptakan generasi bebas korupsi dan berkemajuan yang berlandaskan iman. Kejujuran harus tertanam dalam
Indonesia has complex plural society and is well-known for its diversity such as tribes, cultures, and faiths. The differences are bit a burden, but become a strong foundation as the Indonesia’s motto Bhinneka Tunggal Ika. To reinforce the principle and promote the harmony of Indonesia abroad and in Indonesia, Office of the Presidential Working unit
Indonesia dikenal sebagai negara dengan komposisi masyarakat yang beragam, mulai dari suku, budaya hingga agama yang dipercaya. Keragaman tersebut menjadikan masyarakat Indonesia sebagai sebuah masyarakat majemuk yang kompleks. Bagi Indonesia, kondisi tersebut bukan menjadi sebuah penghalang untuk menjadi negara yang besar namun justru menjadi salah satu pondasi negara sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Untuk