Menjadi sebuah keharusan bahwa mahasiswa, dalam kondisi seperti apapun dituntut untuk menjadi agen perubahan dan generasi harapan. Meskipun di era pandemi seperti ini, mereka tetap dituntut untuk selalu menjaga motivasi belajar demi menjadi sosok yang diharapkan.
Pendidikan Bahasa Arab Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PBA UMY), peduli terhadap perkembangan mahasiswanya. Dalam kegiatan bridging softskill, mahasiswa PBA UMY angkatan 2020 disuguhi tema Achievement Motivation Training (AMT), Senin (12/7).
Oki Wijaya,S.P., M.P Kepala Lembaga Pengembangan Kemahasiswaan dan Alumni (LPKA) UMY menyampaikan bahwa menjadi manusia haruslah hebat dan bermanfaat. Sebelum lebih jauh, Oki membuat sedikit permainan kecil, mahasiswa diminta untuk menggambar ‘Alat Vital’. Sebagian besar para peserta menggambar ‘smarthphone’ sebagai alat vital dan beberapa menjawab kamera.
“Bagaimana mahasiswa menerjemahkan ‘alat vital’ adalah sama halnya dengan melihat mahasiswa dengan perkuliahannya, bermacam-macam ada yang berpikir mengenai IPK, kuliah untuk meraih gelar cumlaude, dan banyak lagi. Intinya perspektif berbeda-beda, pola pikir yang baik akan menghasilkan output yang baik,” terangnya.
Fenomena yang sering ditemui oleh Reviewer PKM Nasional dan Dosen Agribisnis UMY itu adalah sebagian mahasiswanya ingin selesai kuliah dengan cepat, ingin mendapatkan cumlaude.
“Berkuliah akan menemukan berbagai macam tipe mahasiswa ada yang fokus kuliah, fokus berprestasi, fokus berorganisasi dan berbagai macamnya. Model mahasiswa bermacam-macam, kalian akan menemukannya di dalam perkuliahan ada yang fokus berkuliah saja, ada yang berorganisasi, dan banyak lagi,” tambah Oki.
Namun pada hakekatnya, menjadi mahasiswa haruslah hebat dan bermanfaat. Oki berpesan menjadi mahasiswa juga harus berkualitas, dan bermanfaat bagi sekitar. “Teruslah meng-upgrade diri, dan memberikan efek baik di dalam maupun di luar kelas.”
Harapannya, dalam kegiatan AMT ini adalah mahasiswa PBA UMY memiliki beberapa bekal esensial setelah lulus dari perkuliahan.