Menjadi upaya penanganan perubahan iklim dan mewujudkan kota serta komunitas berkelanjutan, Bank Syariah Indonesia (BSI) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan pembinaan sekaligus penanaman 10.671 bibit pohon di Desa Semoyo, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul. Diselenggarakannya pembinaan ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan ekonomi, sosial dan lingkungan, sekaligus menjadi penerima manfaat penyaluran zakat sehingga masyarakat dapat memiliki penghasilan yang berkelanjutan.
Dalam agenda groundbreaking pembinaan desa dan penanaman bibit pohon di Desa Semoyo pada Senin (16/12), Direktur Compliance & Human Capital BSI Tribuana Tunggadewi menyampaikan bahwa desa dengan lahan seluas 20,5 hektar ini kaya akan potensi alam termasuk pertanian, peternakan hingga pariwisata. Dirinya menargetkan beberapa program utama untuk dikembangkan, salah satunya budidaya dan produk turunan dari sereh wangi yang memang sudah mulai diproduksi oleh masyarakat.
“Selain itu, kami bersama dengan UMY juga akan fokus membina masyarakat desa untuk memprakarsai pembentukan edu-wisata tanaman herbal, sekaligus mengintegrasikan peternakan di sini. Seluruh program pengembangan akan dibiayai oleh dana zakat yang telah dialokasikan sebesar 3,6 miliar rupiah, dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 506 penduduk,” ujar Dewi.
Kegiatan penanaman bibit pohon pun menjadi fokus utama lainnya yang telah dimulai secara simbolis melalui agenda ini, yang juga menghadirkan pejabat Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). Dewi menegaskan bahwa dengan ditanamnya bibit pohon produktif dan endemik ini menjadi program pendukung pencapaian tujuan pemerintah untuk menjadi negara dengan net zero emission di tahun 2060. Dirinya juga menyatakan keselarasan tujuan tersebut dengan komitmen BSI agar dapat mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Jumlah seluruh pohon yang telah ditanam oleh BSI hingga saat ini diestimasikan dapat menyerap karbon hingga 4.129 ton CO2e. Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng. menyambut baik jalinan kerja sama antara BSI dengan UMY, dan menyebutkan bahwa jenis pohon yang diutamakan untuk ditanam adalah pohon yang produktif. Sehingga dapat memiliki nilai ekonomi bagi masyarakat, dan akan dilanjutkan dengan menanam jenis pohon lain dimulai dari pohon nangka.
“Sebagai contoh, buah dari pohon kweni dan sukun dengan asupan karbohidratnya yang cukup besar dapat digunakan sebagai alternatif pangan di masyarakat. Ini diharapkan dapat menjadi sumbangsih bagi masyarakat, karena sejatinya baik perbankan maupun perguruan tinggi berasal dari masyarakat. Sehingga kemajuan dalam bentuk apapun harus dikembalikan kepada masyarakat,” imbuhnya.
Guru besar UMY di bidang ilmu tanah ini menjelaskan bahwa UMY telah banyak bekerja sama dengan beragam pihak, termasuk BSI agar dampak positif dari perguruan tinggi dapat diperluas di berbagai lapisan masyarakat. Perguruan tinggi yang menjadi bagian penting di masyarakat dipandang olehnya perlu terus memenuhi harapan masyarakat. Gunawan merasa perguruan tinggi perlu menjawab tidak hanya melalui pemberian bantuan materi namun juga program pembinaan yang berkelanjutan, sehingga kesejahteraan dapat muncul dari dalam masyarakat itu sendiri. (ID)