Pada ajang bergensi Nursing Scientific Festival (NSF) 2016, tiga mahasiswa angkatan 2013 dari program studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil meraih juara I dan juara favorit dalam kompetisi video edukasi. Ketiga mahasiswa tersebut yaitu Nur Huda Surya Pratama selaku ketua tim, Ghulam Najiih Naadir, serta Rizky Shodiqurahman, berhasil menyabet juara NSF yang ditujukan bagi mahasiswa keperawatan di seluruh Indonesia. Ajang kompetisi yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang tersebut diadakan selama 3 hari yaitu 21 hingga 23 Oktober 2016.
Huda selaku ketua tim saat ditemui di Biro Humas dan Protokol UMY, Selasa (25/10) mengatakan bahwa kompetisi NSF 2016 pada tahun ini mengangkat tema “Nursing Care In Emergency Road Traffic Accident. “Sesuai tema yang ditetapkan pada tahun ini, kami mengambil judul untuk video edukasi yaitu Improvisasi Penanganan Fraktur Pada Kecelakaan Lalu Lintas. Video yang kami buat mendiskripsikan terkait penanganan pertama pada kejadian kecelakaan, dengan mengambil contoh kecelakaan dengan korban yang masih sadarkan diri namun telah mengalami patah tulang pada bagian kaki korban. Pertolongan yang kami lakukan sesuai dengan prosedur penanganan pada kecelakaan,” jelas Huda.
Huda melanjutkan, video yang dibuat bersama timnya tersebut disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang masih awam terkait penanganan pada kecelakaan yang aman. “Ide yang kami buat melalui video edukasi ini kami menggunakan metode suara, gerak, dan menghindari Bahasa medis yang terkadang masyarakat awam belum banyak yang mengetahui. Langkah yang kami lakukan yaitu pertama melalui call for help atau menelpon ambulan gawat darurat, setelah itu melihat jalan napas, perkembangan dada, dan peredaran darahnya, lalu melakukan initial assestmen atau pengkajian awal pada korban terkait dengan pendarahan,” lanjutnya.
Dalam menutup semua pendarahan dan melakukan evakuasi korban patah tulang, Huda menambahkan bahwa perlunya edukasi kepada masyarakat dalam melakukan evakuasi tersebut tanpa harus menambah cedera baru. “Dengan mengambil judul terkait penangan fraktur (patah tulang, red), dapat menyadarkan kepada masyarakat terkait banyaknya alat yang bisa digunakan di lapangan dalam melakukan perawatan yang aman bagi penolong, korban, maupun aman bagi lingkungan. Alat-alat di sekitar kita yang bisa dijadikan penanganan pertama pada korban patah tulang itu seperti kayu atau lainnya,” tambahnya. Dalam ajang perlombaan ini, selain UMY yang keluar menjadi juara pertama, tim UGM keluar sebagai peringkat ke-2, dan Universitas Udayana Bali di posisi ke-3.
Pada kesempatan yang sama Shodiq memaparkan bahwa ide yang disampaikan dalam video edukasi tersebut belum diketahui oleh banyak orang. Sehingga ide yang dibawakan tersebut mendapat nilai lebih dari para juri, hingga mengantarkan mereka menjadi juara. “Hal yang menjadi penilaian dari para juri yaitu keunikan ide. Video yang kami buat berbeda dengan yang lainnya, karena tim lawan banyak yang membuat ide video edukasi dalam penanganannya menggunakan alat-alat yang masih ada di rumah sakit. Selain itu kami mampu menjawab seluruh pertanyaan dari para juri dengan baik, dengan menggunakan teori dan pengalaman yang ada,” papar Shodiq.
Huda bersama timnya berharap, kompetisi Nasional yang baru diikuti oleh mahasiswa keperawatan UMY dan berhasil meraih juara tersebut dapat memberikan motivasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya. “Alhamdulillah meskipun hanya satu tim dari UMY, kami bisa membuktikan bahwa kami bisa. Harapan kedepan kami bisa membuka jalan bagi mahasiswa lainnya untuk dapat meregenerasi dan menunjukkan skill dalam berbagai hal. Video dalam proses pembuatan selama satu minggu ini semoga bermanfaat bagi masyarakat terkait penanganan kecelakaan bagi korban patah tulang,” harap mereka. (hv)