Anti-tobacco campaign is intensified endlessly by many groups, including Muhammadiyah. Through Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC), Erwin Santosa stated that his party and Muhammadiyah kept against dangers of smoking. Head of Muhammadiyah Tobacco Control Venter, Erwin Santosa, conveyed that Muhammadiyah would always strive smoking through the internal of Muhammadiyah represented by 23 assemblies and autonomous
Kampanye anti rokok terus digencarkan oleh berbagai kalangan, termasuk Muhammadiyah. Melalui Muhammadiyah Tobacco Control Center (MTCC) Erwin Santosa mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Muhammadiyah terus berjihad untuk melawan bahaya dari merokok. Ketua Muhammadiyah Tobacco Control Center Erwin Santosa mengatakan Muhammadiyah akan terus berjihad melawan rokok melalui internal Muhammadiyah yang diwakili oleh 23 majelis dan organisasi otonom
458 universities proposed research proposals on Student Creativity Program (PKM) 2014/2015 organized by Directorate General of Higher Education (DIKTI). The total of the proposals was 31.692. In PKM 2014/2015 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) achieved the 14th rank as a university that sent the greatest number of proposals, 510 research proposals. Nevertheless, UMY successfully achieved
Secara nasional terdapat 458 Perguruan Tinggi yang mengajukan proposal penelitian pada Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2014/2015 yang diselengarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (DIKTI) dengan total proposal sebanyak 31.692. Pada PKM periode 2014/2015 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil berada di peringkat 14 sebagai universitas yang terbanyak mengirimkan proposal dengan mengajukan sebanyak 510 proposal penelitian. Meskipun demikian, UMY
Learning is not only mastering theories at class but also governing and practicing what is learnt in daily life. It needs to be implemented immediately after knowledge is learnt. Thus, students are expected to perceive the practice dealing with what they learn during their study. It was the statement of a lecturer of Communication Sciences
Belajar tidak hanya menguasai teori di kelas perkuliahan, akan tetapi juga menguasai dan mempraktekan apa yang dipelajari dalam kehidupan sehari-hari, hal itu perlu diimplementasi secara langsung pada saat ilmu itu telah selesai dipelajari. Sehingga para mahasiswa diharapkan dapat lebih merasakan praktiknya terkait dengan apa yang mereka pelajari selama kuliah. Hal tersebut diungkapkan oleh dosen Ilmu
ASEAN Economic Community (AEC) 2015 provides occasions for not only entrepreneurs but also doctors. This AEC 2015 would be an opportunity for foreign doctors to come to Indonesia, so that doctors in Indonesia are required to be able to be superior and create good relationship with patients. Moreover, the doctors should be more professional since
Asean Economic Community (AEC) 2015, bukan hanya menjadi peluang bagi orang-orang yang bekerja di bidang wiraswasta, tapi juga bagi mereka yang berprofesi sebagai dokter. AEC 2015 ini akan menjadi peluang bagi masuknya dokter-dokter asing ke Indonesia, sehingga dokter di Indonesia pun dituntut untuk mampu menjadi lebih unggul dan bisa membangun hubungan yang baik dengan pasien. Selain itu, dokter di Indonesia
Islam has 3 models in Islamic understanding namely Traditional, Modernization, and Post-Modernism. Each shift of those three models must emerge strain situation that become the greatest challenge for Muslims. They are required to be able to encounter the challenge in order that nobody would fall into negative matters like the emergence of deviate ideologies correlating
Islam memiliki 3 model dalam pemahaman Islam yaitu Tradisional, Modernisasi, dan Post-Modernisme, dari ketiga model tersebut tentu setiap perubahannya pasti akan ada ketegangan-ketegangan. Hal inilah yang menjadi tantangan terbesar bagi umat muslim. Umat Islam pun dituntut untuk bisa mengahadapi tantangan tersebut agar nantinya tidak ada yang terjerumus pada hal-hal negatif, seperti tumbuhnya aliran-aliran sesat dengan mengaitkan ajaran
Ministry of Foreign Affairs of Republic of Indonesia (KEMENLU RI) has 1965 diplomats only. The number is considered as less number than the number of Indonesian population is accounted 253 millions. Hence, there is high occasion to be a diplomat, at it needs a diplomat who has not only knowledge of foreign policy but also
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (KEMENLU RI) kini hanya memiliki 1965 orang diplomat, jumlah tersebut dinilai kurang jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 253 juta. Oleh karena itu peluang untuk menjadi diplomat tinggi dan dibutuhkan calon diplomat yang tidak hanya mempunyai pengetahuan politik luar negeri namun juga memiliki karakter terbaik agar bisa memenuhi kebutuhan diplomasi Indonesia.