Kesehatan masyarakat dalam penanganan pandemi COVID-19 merupakan tanggung jawab bersama dari setiap individu dan kolektif. Kerja sama dari semua pihak dapat menjadi senjata untuk “berperang” melawan pandemi ini. Hal ini disampaikan oleh Prof. Wiku Adisasmito, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Republik Indonesia, saat memberikan pemaparannya dalam sesi diskusi panel Webinar Pengabdian Masyarakat ke-3, Rabu
Public health in handling the COVID-19 pandemic is a shared responsibility of each individual and collective. Cooperation from all parties can be a weapon to “fight” this pandemic. This was conveyed by Prof. Wiku Adisasmito, Head of the Task Force for the Acceleration of Handling COVID-19 of the Republic of Indonesia, who gave his presentation
Jumlah kunjungan di bidang pariwisata pada beberapa tahun terakhir ini menjadikan banyak destinasi wisata terutama wisata alam menjadi primadona di Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu destinasi wisata yang sedang viral saat ini salah satunya adalah Puncak Becici di Dlingo, Kabupaten Bantul. Di daerah ini, sayangnya belum memiliki realisasi Sapta Pesona ke-7 yaitu Kenangan dalam bentuk
The number of visits in the tourism sector in recent years has made many tourist destinations in the Special Region of Yogyakarta, especially natural tourism, to thrive. One of the tourist destinations that are currently viral is the Becici Peak in Dlingo, Bantul Regency. Unfortunately, there is no realization of the 7th Sapta Pesona in
Mount Merapi in Yogyakarta is currently in the status of Alert Level III, which means that it has a high probability of erupting. As we know, the consequences of an eruption includes the loss of life and other such impacts that can be felt by the community, such as economic, social, and physical impacts. The
Kondisi gunung Merapi di Yogyakarta saat ini sedang berstatus Siaga Level III, yang memiliki kemungkinan besar terjadinya erupsi kembali. Seperti yang kita tahu, akibat dari terjadinya erupsi itu salah satunya adalah jatuhnya korban jiwa, dan adanya dampak lain yang dirasakan oleh masyarakat seperti perekonomian, sosial, serta dampak fisik. Di balik itu, negara sebenarnya memiliki kewajiban
The COVID-19 pandemic is still not over. Universities are required to adapt to this pandemic. Universities must make various efforts to adapt and at the same time make a real contribution to society in facing the pandemic. That was the common thread in the opening of the Abdimas 3 Webinar organized by the Publication, Research
Masa pandemi Covid-19 hingga saat ini masih belum usai. Perguruan tinggi pun dituntut untuk bisa beradaptasi menghadapi masa pandemi ini. Berbagai upaya harus dilakukan oleh perguruan tinggi agar bisa beradaptasi sekaligus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dalam menghadapi pandemi. Hal itulah yang menjadi benang merah dalam acara pembukaan Webinar Abdimas 3 yang diselenggarakan oleh Lembaga
Peradaban yang maju adalah peradaban yang ditopang oleh masyarakat yang literat. Oleh karena itu, setiap negara berusaha untuk meningkatkan tingkat literasi penduduknya. Di Indonesia, program yang mendukung tujuan ini telah dicanangkan dan digiatkan kembali melalui Gerakan Literasi Nasional di tahun 2016. Program ini dirancang untuk mencakup seluruh elemen masyarakat seperti pemerintah, komunitas, sekolah dan juga
An advanced civilization is a civilization that is supported by a literate society. Therefore, every country strives to increase the literacy rate of its population. In Indonesia, programs that support this goal have been launched and reactivated through the National Literacy Movement in 2016. These programs are designed to cover all elements of society such
Tenaga medis seperti dokter, merupakan pekerjaan yang memiliki resiko tinggi di masa pandemi seperti ini karena harus berhadapan langsung dengan para pasien. Pun dengan dokter gigi yang tingkat resikonya sangat tinggi karena metode pemeriksaan yang dilakukan berkaitan dengan kesehatan gigi dan mulut pasien. Menanggapi hal ini, DREAM (Dental Research Exhibition and Meeting) 2020 kembali digelar
Medical personnel, such as doctors, are high-risk jobs, especially during a pandemic because they have to deal directly with patients. When it comes to dentists, the level of risk is very high because their method of examination is related to the patient’s oral and dental health. As such, the 2020 DREAM (Dental Research Exhibition and