Berbicara transaksi keuangan, isu yang sedang hangat dan terus menjadi polemik adalah ada tidaknya riba. Riba adalah penetapan bunga atau melebihkan jumlah pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam. BMT UMY menjadi salah satu pilar yang menolak adanya praktik riba, dan dalam kesempatan ini BMT UMY mengadakan talkshow
Financial transaction issues are often discussed by society, especially a polemic of riba (bank interest). Riba is a determination of interest or overstating loans based on certain percentage form primary loans which are charged to borrowers. BMT UMY becomes a pillar refusing the practice of riba, and for this occasion, BMT of UMY conducted a
Negara-negara yang maju sepakbolanya ditandai dengan banyaknya publikasi tentang sepakbola. Demikian dinyatakan oleh redaktur Fandom Indonesia, Sirajudin Hasbi saat workshop penulisan sepakbola di Kafe Muda Mendunia Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada hari Rabu(13/3). Pernyataan tersebut disampaikan dalam Lokakarya penulisan sepakbola yang diselenggarakan sebagai bentuk pengabdian masyarakat. Workshop ini menghadirkan tiga orang fasilitator dan sekaligus pembicara,
“Countries with advanced football teams are often marked by massive football publications,” declared a redactor of Fandom Indonesia Sirajudin Hasbi at the football writing workshop at Muda Mendunia Cafeteria of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) on Wednesday (13/3). The workshop invited three facilitators and speakers, namely Sirajudin Hasbi from Fandom Indonesia, and Dr. Fajar Junaedi and
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menjadi salah satu dari ratusan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang bergerak di bidang pendidikan. Pada kurun waktu yang terbilang singkat yaitu 38 tahun, UMY berhasil menjalankan tugasnya untuk berkontribusi dalam mencerdaskan bangsa. Sekertaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed, mengatakan bahwa UMY harus bisa menjadi lembaga pendidikan yang
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) is one of Muhammadiyah businesses focusing on an education sector. Within 38 years, UMY has successfully contributed to enrich the life of the nation. General Secretary of Central Board of Muhammadiyah Dr. H. Abdul Mu’ti, M.Ed. revealed that UMY should be an educational institution that can resolve problems in the era
Natural disasters engulfed Indonesia, namely earthquake in Lombok, tsunami in Palu, and tsunami in Sunda Strait. Those calamities still remain lingering on our mind since they took many lives, drove thousands of people to evacuate, caused people to experience injuries, and surely evoked a huge grief to people in Indonesia. Concern with the conditions, Universitas
Masih hangat dalam benak kita, musibah bencana alam yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat; tsunami Palu, Sulawesi Tengah, dan tsunami di Selat Sunda beberapa waktu silam. Bencana alam tersebut merengut ribuan jiwa meninggal dunia, puluhan ribu jiwa mengungsi, dan ribuan jiwa lainnya mengalami luka-luka. Bencana alam tersebut adalah duka yang amat mendalam bagi kita masyarakat
Disruptive era becomes a new challenge for Indonesian students. One of the phenomena occurs in society is citizen journalism. Nowadays, every individual can report an occurrence they encounter. Citizen journalism holds an active role in soliciting, analyzing, reporting, and spreading information. On Thursday (14/3), Department of Communication Science of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) conducted a
Era distrubtif seperti saat ini menjadi salah satu tantangan bagi mahasiswa di Indonesia. Salah satu fenomena yang muncul pada tatanan masyarakat di Indonesia, adalah jurnalisme warga atau yang kerap disebut citizen journalism. Pasalnya, saat ini setiap individu dapat melaporkan setiap kejadian yang ditemui. Jurnalisme warga mempunyai peran aktif dalam proses pengumpulan, analisis, pelaporan, bahkan menyebarkan
Meddling in a modern era, people find various humanity issues dealing with politics, economy, and extreme climate changes. Therefore, all parties should cooperate in solving humanity problems in not only Indonesia but also the world. A lecturer of Department of International Relations of Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof. Dr. Bambang Cipto, M.A. stated that nowadays
Memasuki zaman yang semakin modern, umat manusia semakin menemukan banyak sekali permasalahan kemanusiaan. Mulai dari permasalahan yang muncul dari politik, ekonomi, dan iklim yang berubah-ubah secara ekstrim. Untuk itu, berbagai pihak dituntut untuk melakukan kerjasama guna menyelesaikan permasalahan kemanusiaan yang terjadi baik di Indonesia maupun dunia. Dosen Program Studi Hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)