Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Kembali mengadakan ajang bergengsi Alumni Award pada Jum’at malam (23/9). Gusti Amri, S.E., M.Sc, alumni Fakultas Ekonomi dan Bahasa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FEB UMY) tahun 2005 menjadi salah satu penerima penghargaan tersebut. Saat dihubungi TIM Humas UMY, Selasa (27/9), ia mengaku tidak menduga bisa mendapatkan penghargaan ini.
“Saya sangat senang sekaligus tidak menduga jika mendapatkan penghargaan ini. Hal ini tentu tidak lepas dari dukungan doa dari orang terdekat saya dan tim di belakang saya,” ujarnya. Saat ini Gusti merupakan CEO PT Tata Kelola Komunika dan PT Jakarta Gagas Media yang merupakan perusahaan miliknya sendiri.
Gusti mengaku sangat tertarik dengan bidang bisnis sedari SMP, bahkan ia mencoba peruntungannya di bidang bisnis dengan berjualan sembari sekolah. “Saya memang suka sekali dengan dunia bisnis, saya suka jualan dari SMP. Saya berbisnis kecil-kecilan sambil sekolah, mulai dari jual buku hingga jual ikan asin,” tuturnya.
Namun Gusti juga tersadar, dalam hal berbisnis ia juga harus menyeimbangi hal tersebut dengan ilmu yang mumpuni, karenanya setelah tamat sekolah SMA, ia melanjutkan jenjang pendidikannya ke UMY, menempuh jenjang sarjana dengan memilih Fakultas Ekonomi dan Bisnis sebagai disiplin ilmunya. Gusti mengaku, minat berbisinis berasal dari orang tuanya yang merupakan seorang pedagang. “Orang tua saya adalah inspirasi saya dalam berbisnis, orang tua saya adalah seseorang yang ulet, disiplin dan juga sangat bertanggung jawab. Inilah yang selalu saya jadikan pegangan saya dalam menjalankan bisnis-bisnis saya,” terangnya.
Semasa ia menempuh pendidikan sarjananya di UMY, Gusti merupakan seseorang yang cukup aktif berorganisasi. Ia bahkan pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur Mahasiswa di FEB saat menginjak semester dua. Ia juga tanpa ragu mengatakan jika dulu saat menjadi mahasiswa, ia banyak menghabiskan waktu di luar perkuliahan.
“Saya dulu waktu masih menjadi mahasiswa, lebih banyak menghabiskan waktu di luar perkuliahan, ini tentunya tidak baik ya. Seharusnya bisa seimbang antara kewajiban akademik dan lainnya. Namun tentunya apa yang saya lakukan ini bukan untuk bersenang-senang semata, saya mengikuti forum-forum dan kajian yang memang saya butuhkan dan juga bermanfaat untuk mengembangkan softskill. Terlepas dari itu, lebih bagus lagi kalau kita mempunyai manajemen waktu yang baik,” lanjutnya.
Sama halnya dengan mahasiswa pada umumnya, ia juga mempunyai dosen yang menjadi panutannya. Sosok itu adalah Prof. Rizal Yaya, S.E., M.Sc., Ph.D., Ak., CA., CRP. yang saat ini beliau menjabat sebagai Dekan FEB UMY. Gusti mengaku selalu mengingat pesan Dekan FEB tersebut hingga saat ini.
“Pak Rizal itu salah satu dosen penguji skripsi saya, waktu itu saya diuji oleh tiga orang dan pak Rizal mengatakan kepada saya bahwa setiap tindakan itu ada konsekuensinya. Mungkin saat itu pak Rizal mengatakan konteksnya dalam skripsi saya, namun saat ini pesan itu saya ingat dan selalu saya terapkan,” tegasnya.
Selain menjalankan bisnis, ia juga aktif membina UMKM di tempat kelahirannya di provinsi Riau. Tak hanya itu, ia juga memulai karir profesionalnya dengan menjadi tenaga pengajar di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, kemudian di Universitas Trisakti Jakarta, lalu ia juga tergabung dalam Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang mana Lembaga ini berada di bawah naungan Kementrian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia. (RM)