Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Rizal Yaya, Ph.D baru saja ditunjuk sebagai ketua Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis (AFEB) Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah (PTMA), menggantikan Dr. Mukhaer Pakkana yang telah menjabat selama empat tahun. AFEB PTMA pertama kali didirikan pada 13 April 2017, yang itu berarti Rizal Yaya menjadi ketua AFEB PTMA kedua.
Misi AFEB PTMA sendiri adalah untuk menciptakan jejaring budaya akademik (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat), meningkatkan daya saing, serta menjalin koordinasi, sinergi dan kolaborasi sesama PTMA dan dengan semua stakeholder. Secara garis besarnya, AFEB ada untuk mewujudkan FEB yang berkemajuan di lingkungan PTMA.
Di PTMA terdapat 55 FEB dengan rincian 42 di level perguruan tinggi, 11 di sekolah tinggi, dan 2 di institut. “AFEB punya peran strategis yaitu untuk mengeksplor potensi yang ada dan ditularkan antar kampus di PTMA dalam berbagai sisi, terutama di Caturdharma; pendidikan, pengajaran, penelitian, pengabdian masyarakat dan Al-Islam Kemuhammadiyahan.” ungkap Rizal, ditemui di ruangannya Rabu (10/3).
Terdapat beberapa tantangan yang dihadapi FEB kedepan yang menjadi perhatian Rizal di periode kepemimpinannya di AFEB untuk empat tahun ke depan “Kita menghadapi beberapa tantangan baru antara lain kurikulum Merdeka Belajar, kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia Nadiem Makariem. Yang mana pembelajaran tidak hanya dilakukan prodi yang telah dipilih saja, melainkan juga mahasiswa bisa mengambil prodi lain di kampus yang sama maupun berbeda dan pemagangan di dunia usaha serta pemberdayaan masayarakat. Untuk itu perlu ada kajian dan uji coba pelaksanaan. Kita sudah petakan ada PTMA yang sudah berjalan bagus di beberapa aspek dan itu bisa dibantu diseminasinya melalui AFEB PTMA
Kemudian tantangan meningkatkan kewirausahaan mahasiswa FEB, menjadi hal yang juga akan dikembangkan oleh Rizal Yaya. Seperti mengembangkan lebih luas lagi Bedukmawa (Bela Beli Produk Mahasiswa) yang ada di UMY. Bedukmawa merupakan inisiasi kampus dengan slogan Muda Mendunia itu untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa, menjual produk-produknya. “Ada potensi yang bisa kita bagikan, di Bedukmawa yang selama ini transaksinya hanya antara mahasiswa satu kampus, harapannya nanti bisa antar kampus PTMA.” tukasnya.
Tidak hanya fokus pada kegiatan mahasiswa, AFEB juga menghendaki dosen-dosen FEB bisa terus berkarya dan produktif terutama dalam jurnal dan artikel, yang terindeks Scopus dan bahkan terakreditasi internasional. Sementara itu, AFEB juga selalu mengadakan kegiatan seperti Musyawarah Nasional (empat tahun sekali), Rakernas, Konferensi Internasional, Seminar Nasional, Call for Paper, Muhammadiyah International Journal of Economics and Business (MIJEB), Workshop, Short Course.
Hal lain yang menjadi perhatian untuk dikembangkan di lingkungan PTMA adalah peningkatan kapasitas kerjasama internasional. Beberapa kampus di PTMA sudah ada yang rutin melaksanakan student exhange, dual degree, joint research, joint conference dan visiting professor. Hal ini akan diupayakan agar kampus yang belum punya akses ke perguruan tinggi luar negeri untuk dapat dibantu sehingga bisajuga melakukan hal yang sama.
Dengan peningkatan kapasitas FEB PTMA disemua aspek tersebut, diharapkan FEB PTMA bisa berkontribusi pada peningkatan kualitas perguruan tingginya masing-masing dan berkontribusi lebih besar kepada masyarakat dan bangsa. Pada gilirannya PTMA yang sudah maju bisa mempertahankan posisinya sebagai perguruan tinggi unggulan di tingkat nasional dan internasional dan PTMA yang lain bisa masuk dalam peringkat yang lebih tinggi dan menjadi perguruan unggulan di daerahnya dan juga di tingkat nasional. (Hbb)