“Demokrasi dan Moral Politik” menjadi buku yang merekam jejak perjalanan politik bangsa Indonesia. Buku ini menguak isu-isu tokoh politik yang terjadi pada tahun 2011-2013 diantaranya isu politik yang meliputi presiden Republik Indonesia pada saat itu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Anas Urbaningrum dengan kasus korupsinya, Joko Widodo dengan awal kemunculanya di layar politik nasional, serta isu menarik lainya.
“Demokrasi dan Moral Politik adalah buku yang mengikuti dinamika politik di tanah air dan merekam perjalanan isu dan tokoh politik yang terlibat,” jelas Dr. Ahmad Sahide, S.IP., M.A. selaku penulis yang juga merupakan dosen Magister Ilmu hubungan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Pernyataan Ahmad tersebut disampaikan pada saat acara bedah buku di gedung Kasman Singodimejo UMY, Jum’at (23/11).
Buku ini juga merupakan kumpulan esai yang ditulis sejak tahun 2011 hingga 2013 oleh Ahmad dan terdapat sebanyak 33 esai dalam buku ini. “Saya membaca dan menganalisis semua isu dan perkembangan politik yang terjadi saat itu dengan teori,” ungkap Ahmad.
“Kalau buku ini sebuah novel bisa dikatakan SBY merupakan tokoh utama dalam buku ini karena posisinya sebagai presiden pada saat itu,” kata Ahmad. Dia mengaku bahwa memang gaya kepemimpinan dan isu SBY yang paling banyak ia bahas dalam bukunya, bagaimana SBY melakukan pencitraan sehingga dapat meraih simpati publik, bahasa dan juga gaya berpolitik SBY pada saat itu.
Dr Nurul Yamin, Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang ikut hadir dalam acara bedah buku terebut juga ikut memberikan komentar terhadap buku Demokrasi dan Moral Politik ini, dia mengatakan buku ini seperti jendela menuju pemandangan yang segar. “Buku ini seperti jendela membuka realitas dan pemandangan baru yang segar bagi pembaca terutama yang suka politik,” ungkapnya.
Bahasa buku yang mudah dicerna juga menjadi salah satu kelebihan buku ini, bahasan atau topik yang berat dikemas dengan rangkaian kata yang ringan untuk pembaca sehingga dapat membawa pembaca tak terasa dalam menikmati setiap esai dalam buku ini. “Bak berbincang-bincang di warung kopi,” ungkap Yamin.
“Walaupun isu yang dibahas merupakan isu politik yang terjadi di masa lalu yaitu periode 2011 – 2012 namun buku ini tetap menawarkan ilmu yang masih bisa kita gunakan pada masa ini. Karena isu politik yang terjadi pada tahun tersebut juga masih terjadi hingga saat ini,” tandas Yamin.
Sementara Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Prof. Dr. Munir Mulkhan mengatakan buku ini akan menjadi hal yang sangat penting untuk menjadi sumber penelitian seperti skripsi, thesis maupun disertasi. Hal ini karena isi bahasannya yang cukup spesifik dalam mengusut isu politik, beliau juga mengaku sangat tertarik dengan esai-esai yang membahas Jokowi. “Saya paling tertarik dengan esai yang membahas Jokowi, karena umur isu ini masih panjang dan hingga saat ini saja masih sering dibicarakan,” ujarnya. (Pras)