Salah satu dewan juri dalam Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) 2023, Amalia, S.Pd., SST., M.T. mengatakan bahwa KJI 2023 dapat menjadi wadah bagi para peserta untuk melatih keahlian saling bekerja sama. Ini disampaikan Amalia pada saat proses pengukuran dimensi dan berat jembatan, Selasa (17/10) sebagai salah satu tahapan penilaian dari dewan juri. Menurut Amalia, sejak proses seleksi di tingkat regional hingga sampai tahap final yang diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), apa yang telah dilalui para peserta menjadi kesempatan bagi mereka untuk mengasah soft skill, salah satunya adalah kemampuan bekerja sama.
“Ini menjadi kesempatan yang baik bagi mereka untuk belajar cara bekerja sama dengan baik, mulai dari perencanaan, penyusunan proposal dan proses seleksi lainnya dengan waktu yang sangat singkat. Pada saat perakitan dan pengujian jembatan nanti pun mereka harus saling bekerja sama sehingga sangat penting untuk mengesampingkan ego masing-masing agar hasil perakitan jembatan pun menjadi maksimal,” ujar Amalia.
Selama pengukuran dimensi dan berat jembatan yang dilaksanakan di Sportorium UMY ini, menurut Amalia telah berjalan lancar. Bagi tim yang telah lolos proses pengukuran sesuai dengan ketentuan dewan juri dapat segera mempersiapkan untuk melakukan perakitan dan pengujian sesuai jadwal yang telah ditentukan. Sementara bagi tim yang masih harus melakukan perbaikan, diberikan kesempatan hingga batas waktu yang ditentukan untuk menyesuaikan rancangan jembatan mereka dengan kriteria dari dewan juri, selama tidak mengubah konfigurasi struktur jembatan. “Tim yang mengikuti kategori jembatan rangka baja berskala diberikan waktu perbaikan hingga besok Rabu pukul 12 siang, sementara tim dalam kategori jembatan model pelengkung hingga pukul 8 malam ini,” imbuhnya.
Tim dewan juri telah menyusun kriteria penilaian untuk seluruh 18 tim yang berkompetisi dalam tahap final KJI 2023. Penilaian terbagi menjadi 4 kategori yaitu proposal, presentasi, pelaksanaan dan kinerja jembatan. Kriteria penilaian untuk kategori pelaksanaan terbagi dalam metode konstruksi, pedoman K3, serta estetika dan inovasi dari rancangan jembatan.
Amalia dan dewan juri KJI 2023 lainnya pun secara aktif memberikan masukan kepada tim yang dirasa masih harus melakukan perbaikan terhadap rancangan jembatannya. “Biasanya masukan yang kami berikan sesuai dengan permasalahan apa yang mereka hadapi. Seperti tadi ada teman-teman dari Politeknik Negeri Ujung Pandang yang baut jembatannya terlihat menonjol sehingga dapat mengganggu pada saat pengujian nanti. Sehingga kami berikan solusinya dan saat ini sedang mereka perbaiki,” pungkasnya. (ID)