Ekstrak daun teh dikombinasikan dengan daun sirsak bisa diubah menjadi obat kanker kolon (usus besar) yang mujarab. Untuk itu sejumlah mahasiswa Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan(FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan penilitian terkait obat tersebut melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Kemenristekdikti 2018.
Ketiga mahasiswa tersebut antara lain, Nazariah Putri (2014), Harena Anggun Lakshita (2016), dan Melany Ayu Octavia (2017). Penelitian ini berjudul “Camanonna Sirup: Sirup Inovasi Masa Kini dengan Kombinasi Ekstrak Etanol Daun Teh (Camelia Sinensis.L) dan Daun Sirsak (Annona Muricata.L) sebagai agen kemopreventif pada Kanker Kolon.”
Nazariah Putri selaku ketua tim menjelaskan, sebelum kedua daun tersebut diuji, terlebih dahulu dideterminasi. Setelah determinasi, kedua daun tersebut diekstraksi dengan etanol untuk mendapatkan ekstrak kental yang nantinya akan digunakan untuk uji selanjutnya. “Setelah melewati 2 tahapan uji di atas. Dilakukan uji docking molekuler, uji ini menggunakan aplikasi Autodock Vina. Metode ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa aktif yang berpotensi menghambat aktivitas protein tertentu. Pada metode Autodock Vina ini menghasilkan skor nilai yang apabila semakin kecil nilai diperoleh, maka semakin baik ikatan senyawa aktif dan protein. Pada penelitian kami diperoleh skor yang kecil,” paparnya saat diwawancarai Biro Humas dan Protokol UMY pada Senin (16/7) di Kampus Terpadu UMY.
Nazariah menambahkan metode selanjutnya yaitu Kromatografi Lapis Tipis (KLT). Metode ini bertujuan untuk membuktikan apakah kedua ekstrak daun tersebut mengandung flavonoid. “Metode ini menggunakan Sinar UV, apabila ekstrak tersebut ditotolkan di atas pelat lalu di sinari menggunakan sinar UV dan bercak totolan berubah menjadi warna ungu atau kuning maka ekstrak tersebut positif mengandung flavonoid. Tanaman yang mengandung flavonoid berpotensi sebagai antioksidan untuk kanker,” tandasnya.
Kembali ditambahkan Nazariah bahwa proses selanjutnya yaitu uji antioksidan menggunakan metode DPPH kombinasi ekstrak etanol daun teh dan daun sirsak dan didapatkan nilai 26,90 yang berarti sangat kuat. “Berdasarkan data tersebut, maka kemampuan dari ekstrak etanol kombinasi daun teh dan sirsak tersebut sangat kuat dan berpotensi menjadi produk jadi berupa suplemen atau obat herbal terstandar,” ungkapnya.
“Kami berharap penelitian ini dapat memberikan kontribusi positif untuk perkembangan ilmu pengetahuan untuk bidang kesehatan khususnya farmasi. Serta sebagai sumber informasi masyarakat untuk memanfaatkan bahan yang berasal dari alam yaitu kombinasi ekstrak daun teh dan daun sirsak sebagai agen kemopreventif kanker atau pencegahan proses perkembangan kanker terutama pada kanker kolon” jelasnya. (sumali)