Berita

Dosen dan Mahasiswa UMY Adakan Kunjungan Akademik Ke Jerman

Dalam rangka kembali mencari peluang kerjasama dengan institusi-institusi luar negeri, serta mengenalkan mahasiswanya pada dunia pemerintahan di luar negeri, International Program of International Relations (IPIREL) dan International Class of Governmental Studies (IGOV) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan kunjungan akademik ke Jerman. Kunjungan akademik ini diikuti oleh tujuh dosen Hubungan Internasional dan enam mahasiswa yang terdiri dari tiga mahasiswa IPIREL dan tiga mahasiswa IGOV.

Dian Azmawati, S.IP., M.A, ketua delegasi program kunjungan saat ditemui di Biro Humas UMY pada Sabtu (23/5) mengatakan, kunjungan yang telah dilakukan pada 25 April hingga 5 Mei 2015 tersebut, juga bukan hanya semata-mata untuk mencari peluang kerjasama. Namun juga untuk mempelajari keragaman (diversity) di negara Jerman. Sebab menurut Dian, saat ini Jerman juga sedang gencar mempromosikan mengenai diversity tersebut kepada warga negaranya. “Titik berat dari kunjungan kami ini adalah mengenalkan dan mempelajari tentang diversity di Jerman. Bagaimana Jerman memandang diversity tersebut, baik dari pandangan pemerintahannya sendiri, aktivis partai politik, dan para akademisinya,” ujarnya.

Karena itu, lanjut Direktur IPIREL ini lagi, dalam kunjungan tersebut juga ada sesi diskusi dengan dosen dan mahasiswa dari Christian-Albrechts-Universität zu Kiel, di SchleswigHolstein, Jerman. “Di sana kami mengikuti workshop akademik diversity. Dan dari workshop serta diskusi tersebut kami bersepakat untuk menerbitkan buku tentang diversity. Namun tulisan-tulisan untuk buku tersebut juga akan berasal dari kajian serta penelitian-penelitian dan paper mahasiswa atau dosen. Publikasi buku ini juga rencananya akan kami lakukan bersama dengan Christian-Albrechts-Universität zu Kiel,” jelasnya.

Selain melakukan kunjungan ke salah satu universitas ternama di SchleswigHolstein, Jerman, rombongan UMY ini juga menyempatkan diri berkunjung ke parlemen Jerman dan kedutaan Indonesia. Akan tetapi, menurut Dian, pihaknya tidak bisa melakukan diskusi langsung dengan mereka. Rombongan UMY hanya mendapat kesempatan untuk mengikuti dan melihat sesi-sesi pertemuan dan sidang dalam parlemen tersebut.

Program kunjungan ke negara di kawasan Eropa yang diinisiasi oleh Prof. Dr. Christoph Behrens, Direktur Center for Good Governance (CGG) Indonesia ini, merupakan program kunjungan yang pertama kali dilakukan oleh IPIREL dan IGOV UMY. Karena biasanya, program kunjungan akademik yang dilakukan oleh dua program internasional milik UMY ini masih di sekitar kawasan Asia. “Seperti dua bulan sebelumnya, kami juga sudah mengirimkan mahasiswa IPIREL untuk KKN (Kuliah Kerja Nyata) ke Malaysia dan Thailand. Program KKN luar negeri itu diikuti oleh sembilan mahasiswa dan empat dosen. Di sana, kami juga kembali mempererat kerjasama dengan Universiti Utara Malaysia (UUM), Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Thammasat University Thailand, dan Khon Kaen University Thailand,” imbuhnya.

Dian pun berharap, dengan adanya kunjungan akademik ke Jerman tersebut, kerjasama luar negeri yang dilakukan oleh UMY, khususnya IPIREL dan IGOV bisa lebih dikembangkan lagi. Selain itu, ia juga berharap bisa menggandeng universitas-universitas di Jerman. (sakinah)