Kesehatan merupakan nilai yang sangat mahal harganya, maka dari itu perlu adanya kesadaran tinggi untuk bisa menjaganya. Pola hidup bersih dan sehat harus diterapkan untuk mencegah berbagai penyakit dan menciptakan lingkungan yang asri, yang memiliki 10 indikator untuk dijalankan. Masyarakat Indonesia secara umum masih banyak ditemui yang belum memiliki kesadaran tinggi untuk menerapkan pola hidup sehat dan bersih, seperti yang terjadi di Dusun Daleman Desa Girikerto, Turi Sleman, Yogyakarta.
Dusun Daleman terdiri dari 3 kampung yaitu, Somoitan, Ponosaran Lor dan kampong Daleman. Jumlah penduduk di wilayah Daleman sekitar 631 jiwa, 211 KK. Tapi sebagian dari mereka masih belum menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Menyadari itu, KKN PPM Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang merupakan bentuk kombinasi pengabdian dosen dan mahasiswa, datang ke Dusun Daleman khususnya kampong Sosmoitan untuk membantu menyukseskan program Pola Hidup Sehat dan Bersih (PHBS) yang memang sedang digalakkan oleh Depkes RI yang dikenal dengan Indonesia Sehat.
Permasalahan PHBS di wilayah Daleman hampir sama dengan permasalahan PHBS pada umumnya. Depkes RI menyatakan dalam perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), terdapat 10 indikator yakni persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan, memberi ASI eksklusif, menimbang bayi dan balita, menggunakan air bersih, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan jamban sehat, memberantas jentik di rumah, makan buah dan sayur setiap hari, melakukan aktivitas fisik setiap hari dan tidak merokok di dalam rumah.
“KKN 092 datang untuk membantu penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat di Dusun Daleman. Seperti menerapkan pentingnya cuci tangan sebelum makan, dan mengedukasi para bapak-bapak yang merokok untuk mengurangi kebiasaannya merokok di dalam ruangan,” ujar Dosen Pembimbing Lapangan KKN 092, Rita Kusumawati, SE., M.Si ditemui di kampus Terpadu UMY.
Untuk menjangkau 10 indikator itu maka kegiatan yang diusulkan oleh KKN PPM UMY adalah pembentukan koordinator/kader PHBS, penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat, Pembuatan Warung Hidup, Pengoptimalan kegiatan Posyandu, dan Pemberantasan Jentik nyamuk. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan PHBS di kehidupan sehari-hari.
Lebih lanjut Rita mengharapkan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat tidak hanya sekedar formalitas saja, tetapi dipraktekkan di kehidupan sehari-hari. “Harapannya adalah masyarakat bisa terus menyadari pentingnya pola hidup bersih dan sehat, dan terus mempraktikkannya setiap hari. Seperti dengan adanya warung hidup dimana kegiatan ini bekerjasama dengan ibu-ibu dusun Daleman, yang bertujuan untuk menanam tumbuhan sayur-sayuran, buah, hingga obat-obatan untuk memenuhi kebiasaan makan sayur dan buah-buahan,” tutupnya. (Habibi)