Berita

Dosen dan Mahasiswa UMY Terima Beasiswa Dari Jepang

Novia Rahmah (almamater UMY) dan Thamita Islami Indraswari, S.S., M.Pd​, mahasiswa dan dosen PBJ UMY yang akan mengikuti Teacher Training di Osaka, Jepang.

Dosen dan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Fakultas Pendidikan Bahasa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang, Thamita Islami Indraswari, S.S., M.Pd dan Novia Rahmah berhasil meraih beasiswa dari Jepang. Keduanya terpilih sebagai peserta dalam Teacher Training yang diselenggarakan oleh Japan Foundation. Selain mereka berdua, 30 orang dosen dan mahasiswa dari Indonesia juga akan mengikuti program ini selama 45 hari ke depan sejak hari ini, Senin (27/10) hingga 11 Desember 2014 di Osaka, Jepang.

Program Teacher Training sendiri merupakan program beasiswa yang diberikan oleh Japan Foundation bagi dosen dan mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Jepang. Dengan kata lain, mereka yang berhasil mendapatkan beasiswa ini memang merupakan orang-orang yang berprofesi sebagai pendidik atau yang akan menjadi seorang pendidik, khususnya dalam bidang pendidikan bahasa Jepang. Adapun beasiswa Teacher Training yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa UMY kali ini diperuntukkan bagi dosen dan mahasiswa di negara-negara ASEAN.

Thamita Islami Indraswari, S.S., M.Pd, mengatakan, sebelum mereka terpilih sebagai penerima beasiswa dari Japan Foundation tersebut, mereka terlebih dahulu harus membuat esai mengenai pembelajaran bahasa Jepang yang akan mereka ajarkan di sekolah-sekolah atau perguruan tinggi di Indonesia. “Melalui esai itu, kami menjelaskan apa saja yang sudah kami lakukan sebagai pengajar, bagaimana metode pengajarannya ke depan dan mau mengajarkan apa. Kami membuat esai itu karena itu merupakan salah satu syarat utama dari beasiswa ini, selain tentu saja juga berdasarkan atas nilai kemampuan bahasa Jepangnya,” ungkap dosen PBJ UMY ini, saat ditemui di Biro Humas, Senin (27/10).

Thamita juga menjelaskan bahwa selama 45 hari itu, mereka akan menjalani aktivitas training mengenai pelajaran dan pengajaran bahasa Jepang. Bagi mahasiswa, menurutnya, akan lebih banyak pada aktivitas kuliah dan mengenal budaya Jepang. “Sementara bagi kami, para dosen, akan ada kegiatan seperti pelatihan. Baik itu pelatihan mengenai metode pengajaran maupun tentang kurikulum dan bahan ajar dari bahasa Jepang itu sendiri,” jelasnya.

Ia juga berharap, program beasiswa tersebut dapat terus berlanjut hinga tahun-tahun berikutnya. Karena hal itu, menurutnya dapat terus meningkatkan pengetahuan bagi mahasiswa, dan khususnya bagi dosen dalam memberikan metode pembelajaran bahasa Jepang yang baik bagi mahasiswa atau peserta didiknya.

Sementara itu, Novia Rahmah, yang baru pertama kali akan belajar di negeri Sakura itu mengaku sangat senang, saat mengetahui dirinya lolos dan bisa mengikuti perkuliahan di sana. “Mudah-mudahan ilmu yang nanti akan saya peroleh di sana bisa bermanfaat untuk teman-teman di sini. Saya harap, saya juga bisa membagikan ilmu yang diperoleh itu,” ujar mahasiswi PBJ angkatan 2012 ini.