Membangun kesadaran masyarakat akan kesiapsiagaan terhadap bencana sangatlah penting. Selain karena Indonesia merupakan negara yang rawan bencana, penanggulangan bencana alam akan lebih bisa dimaksimalkan jika komponen masyarakat sudah siap siaga atas potensi bencana alam sejak dini.
Menyikapi minimnya pengetahuan mitigasi bencana di kalangan masyarakat tersebut, dua dosen Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Nur Setiawan, ST, MT, PhD dan Rama Okta Wiyagi, ST, M.Eng berkolaborasi dengan mahasiswa Fakultas Teknik UMY melaksanakan program pengabdian masyarakat berbasis persyarikatan Muhammadiyah di SD Muhammadiyah Klaten Utara. Pengabdian yang mengusung tema “Program Sekolah Siaga Bencana” tersebut dilakukan pada periode Februari hingga Agustus 2020.
“Pengabdian ini dilaksanakan dalam rentang waktu beberapa tahap dan tidak cukup jika harus diselesaikan dalam satu hari apalagi sempat tertunda karena covid. Dalam program pengabdian ini kami juga bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Klaten untuk memberikan materi dan pengetahuan mengenai mitigasi bencana,” jelas Nur Setiawan saat dihubungi pada Selasa (22/12). Dalam pelaksanaannya, pengabdian ini dimulai dari observasi, survei, pembuatan papan informasi, sosialisai dan simulasi.
Nur Setiawan mengataka hal penting yang dilakukan adalah mengedukasi warga sekolah terkait dengan kesiapsiagaan menghadapi bencana seperti pemilihan titik kumpul, rute dan pemasangan jalur evakuasi, pemasangan alat pendeteksi getaran gempa, dan juga melaksanakan simulasi bencana. “Respon positif juga kami terima dalam pelaksanaan program pengabdian ini. Pihak sekolah sangat antusias dalam menyambut kegiatan ini sebagai salah satu kegiatan untuk meningkatkan kesadaran pihak sekolah dalam menghadapi bencana,” imbuh Nur Setiawan lagi.
Melalui pengabdian ini, Nur Setiawan dan tim berharap pihak sekolah secara mandiri dan berkelanjutan dapat menjalankan sosialisai dan pembelajaran tentang bencana kepada para siswanya. Walaupun sempat tertunda karena Covid-19, program pengabdian ini akhirnya berjalan lancar dan juga dijalankan sesuai dengan protokol kesehatan hingga pengabdian ini selesai.
“Kami berharap program pengabdian ini bisa menjadi bekal ilmu bagi pihak sekolah yang berada di daerah rawan bencna. Selain itu, SD Muhammadiyah Klaten Utara diharapkan bisa menjadi sekolah yang siap dalam menghadapi bencana, sebagai konsekuensi kita berada di wilayah yang rawan akan bencana,” tutup Nur Setiawan. (RM)