Berita

Dosen UMY Beri Pelatihan Keuangan Syariah Di Perumahan Islami Banguntapan

Fenomena maraknya pertumbuhan BMT (Baitul Maal wa Tamwil) yakni lembaga keuangan mikro yang dijalankan dengan prinsip bagi hasil (mudharabah dan musyarkah), jual beli (murabahah), sewa-menyewa (ijarah) yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam perlu mendapat perhatian dari kalangan akademisi keuangan syariah. Terlebih keuangan syariah telah berkembang pesat sejak dua dekade terakhir baik pada level internasional, nasional, bahkan lokal.

Salah satu contohnya seperti adanya tiga perumahan di Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul Yogyakarta yang mendirikan koperasi dengan akad-akad Islami sesuai prinsip keuangan syariah. Ketiga perumahan tersebut memiliki koperasi yang dinamakan BMT Sakinah (komplek Perumahan Puri Sakinah Banguntapan), BMT Al-Anbiya (Perumahan Pesona Banguntapan Kotagede), dan BMT Al-Huda (Perumahan Graha Banguntapan).

Untuk mendorong dan meningkatkan kinerja BMT perumahan di lingkungan Banguntapan tersebut agar menjadi lebih profesional, dua orang dosen UMY memberikan pelatihan keuangan syariah kepada masyarakat setempat. Kedua dosen Prodi Ilmu Ekonomi UMY ini adalah Dr. Ayif Fathurrahman, SE, SEI, M.Si dan Yuli Utami, SE.I., M.Ec, keduanya melaksanakan program pengabdian masyarakat (ABDIMAS) dengan berfokus pada “Peningkatan Literasi Keuangan Syariah dan Pelatihan BMT”

Ayif menjelaskan, pertumbuhan BMT di Perumahan Islami Banguntapan tersebut juga didorong oleh munculnya fasilitas di sekitar dan di dalam perumahan. Dimulai dengan munculnya pusat kuliner, toko-toko, pusat jajanan, pusat kebugaran, kolam renang, sekolah usia dini, servis-servis hingga supermarket.
Kegiatan ekonomi tersebut ada karena permintaan-permintaan susulan (following demand), hingga tak bisa dihindari akhirnya menyentuh sentra industri perak, mebel, kulit emping, konveksi dan pertanian yang memang menjadi andalan perekonomian kecamatan Banguntapan. Kegiatan sosial kemasyarakatan seperti kegiatan RT, RW, Paguyuban, Arisan, Posyandu juga telah mendorong permintaan akan kebutuhan hadirnya lembaga simpan pinjam dalam hal ini (BMT).

“Program pengabdian ini berupa workshop literasi keuangan syariah, pelatihan (akad, manajemen, dan akuntansi keuangan BMT) dan pengadaan software keuangan BMT. Yang terpenting, ini merupakan bentuk sinergitas antara kampus dengan lembaga keuangan mikro syariah, mengingat prodi Ilmu Ekonomi UMY banyak memiliki dosen yang ahli di bidang ekonomi dan keuangan syariah,” ujar Ayif Fathurrahman.

Dikatakan Ayif pula bahwa kegiatan pengabdian ini mendapat respon yang baik dari masyarakat perumahan di lingkungan Banguntapan dan pengurus BMT setempat. Bahkan dengan adanya pengabdian ini telah memancing perumahan-perumahan lain yang tertarik untuk mengadakan koperasi syariah (BMT).

“Mereka meminta kepada kami agar bisa menjalankan kegiatan ini secara berkala. Karena mereka memang butuh pelatihan dan pendampingan seperti ini, karena latar belakang keilmuan mereka yang bukan dari ekonomi syariah,” terang dosen Ilmu Ekonomi UMY itu. (Habibi)