Berita

Dosen UMY Mencetak Pengusaha Wanita di Dlingo Melalui Produk Ecoprint


Jumlah kunjungan di bidang pariwisata pada beberapa tahun terakhir ini menjadikan banyak destinasi wisata terutama wisata alam menjadi primadona di Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu destinasi wisata yang sedang viral saat ini salah satunya adalah Puncak Becici di Dlingo, Kabupaten Bantul. Di daerah ini, sayangnya belum memiliki realisasi Sapta Pesona ke-7 yaitu Kenangan dalam bentuk produk non makanan. Masalah ini direspon positif oleh dua dosen dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMY Puthut Ardianto dan Mariska Intan Sari, dimana keduanya menginisiasi signature souvenir from Dlingo dalam bentuk ecoprint.

“Mengapa Ecoprint? Karena di Dlingo ini memiliki sumber daya alam yang melimpah. Sumber daya alam ini yang merupakan unsur pokok dari produksi ecoprint. Karena itulah kami memilih untuk mengadakan program signature souvenir dalam bentuk ecoprint ini,” ujar Puthut selaku ketua pengusul program, Rabu (11/11).

Untuk bisa menghasilkan produk souvenir ecoprint tersebut, Mariska dan timnya telah melaksanakan enam kali pelatihan yang dilaksanakan bersama 22 masyarakat dari desa-desa di Kecamatan Dlingo pada Februari hingga Juni 2020. Peserta dilatih mulai dari perawatan kain utama (treatment) yang meliputi scouring dan mordanting, lalu printing dan akhirnya penguncian motif dan warna. “Ibu-ibu peserta pelatihan ecoprint ini sudah memiliki mindset yang positif, sehingga kami (tim pelaksana) cukup mudah dalam mentransfer ilmu kepada mereka. Selain itu, peserta juga memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar hal baru sehingga cukup memudahkan bagi mentor untuk belajar bersama,” tutur Mariska sebagai tim pelaksana.

Selama masa pandemi, pelatihan tetap berlangsung meskipun diadakan secara daring melalui grup Whatsapp. Peserta cukup antusias mencoba praktik langsung pembuatan kain ecoprint dengan dipandu oleh mentor dari jarak jauh. Koniah, salah satu peserta pelatihan mengatakan bahwa pelatihan ini sangat bermanfaat bagi mereka karena selain mendapatkan ilmu baru, mereka juga mendapatkan keterampilan yang bisa mendukung pendapatan keluarga mereka.