Dosen Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berhasil meraih prestasi gemilang terbaik 1 bidang Kesehatan dalam Anugerah Academic Leader Tingkat Lembaga Layanan Perguruan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Tahun 2024. Pengumuman dan penganugerahan tersebut dilaksanakan pada Rabu-Kamis (15/5) di Hotel Grand Mercure, Yogyakarta. Anugerah ini diberikan kepada Prof. Erna Rochmawati S.Kp., MNSc., M.Med.Ed., Ph.D., sebagai Dosen Academic Leader yang merupakan salah satu pemrakarsa ide kreatif dalam implementasi Merdeka Belajar, Kampus Merdeka. Selain itu, Erna juga dinilai sebagai salah satu dosen yang telah secara nyata memberikan kontribusinya terhadap pencapain Indikator Kinerja Utama (IKU) universitas.
Erna Rochmawati mengaku, meskipun program penghargaan ini ditujukan sebagai apresiasi kepada para dosen di Indonesia, namun tidak semua dosen bisa menjadi penerima anugerah tersebut. Dibutuhkan komitmen yang kuat dan dukungan dari pihak terkait untuk menyelesaikan sebuah penelitian. Oleh karena itu, menjadi hal yang patut disyukuri karena bisa mengaplikasikan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi khususnya di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat, serta dapat mengembangkan potensi diri untuk membantu menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur itu artinya karya-karya kita diakui. Hal ini menjadi wujud terimakasih saya kepada UMY karena telah membantu memaksimalkan potensi diri dan membuka pikiran saya terhadap banyaknya masalah di masyarakat,” tutur Erna saat ditemui oleh Tim Humas UMY Pada Rabu (22/5) di ruang kerjanya.
Ada beberapa kriteria penilaian yang harus dipenuhi oleh penerima Program Academic Leader yaitu memiliki keterlibatan langsung dalam membina mahasiswa untuk menghasilkan karya inovatif dalam bidangnya, memiliki artikel publikasi yang sudah bereputasi, serta memiliki sejumlah prestasi pendukung baik tingkat nasional maupun internasional. Erna juga menambahkan bahwa yang menjadi poin plus yang mendukung tercapainya penilaian di nominasi tersebut yaitu, pernah mendapatkan dana hibah dari Kemdikbudristek, dan dari pemerintah Australia, serta prestasi lainnya seperti artikel publikasi jurnal internasional yang diakui oleh kementerian Indonesia.
“Salah satu yang menjadi poin dan nilai plus dari yang saya kirimkan adalah publikasi, dimana penelitian yang sudah dihasilkan telah berindeks scopus di jurnal yang bereputasi,” tambah Erna.
Perkembangan teknologi yang sangat cepat, menjadi tantangan sekaligus peluang dan penelitian di bidang kesehatan. Sebagai dosen sekaligus peneliti, maka Erna dituntut untuk dapat berpikir bagaimana bisa memanfaatkan peluang untuk membantu menyelesaikan masalah di masyarakat. Sehingga masyarakat dapat lebih teredukasi dan mendapatkan penanganan yang tepat.
“Salah satu yang pernah saya dan tim lakukan adalah mengembangkan aplikasi berbasis seluler untuk edukasi pasien maupun keluarga dan ternyata memang berdampak positif. Hal itu juga yang membuat kita sebagai peneliti turut bahagia, karena apa yang kita upayakan berdampak untuk pasien dan keluarganya,” jelas Erna lagi.
Berkat penghargaan yang diraihnya ini, Erna pun berkesempatan untuk melanjutkan ke ajang internasional yang akan dilaksanakan pada bulan Juni mendatang. Selain itu, Erna juga berharap agar para dosen UMY yang memiliki potensi dapat terus maju untuk mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi dan ikut mengharumkan nama universitas. (DA)