Berita

Dosen UMY Raih Penghargaan Tokoh Inspiratif dari BNPB

IMG-20151020-WA0007

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali bangga atas prestasi yang dimiliki oleh salah seorang dosennya dari program studi Ilmu Pemerintahan, Rahmawati Husein, MCP, Ph.D. Sebelumnya, Rahmawati berhasil menjadi salah satu panelis asal Indonesia dalam “High Level Panel Debate” yang diselenggarakan oleh International Committee of The Red Cross (ICRC) Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Keberhasilan tersebut mengantarkan Rahmawati menjadi salah satu tokoh inspiratif Reksa Utama Anindha dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Solo, Sabtu (17/10) malam.

Penghargaan BNPB yang diberikan bagi sejumlah orang dan lembaga yang peduli terhadap penanganan penanggulangan bencana. Pemilihan Tokoh Inspiratif yang diberikan oleh BNPB tersebut, Rahmawati mengungkapkan, dalam melakukan seleksi tersebut dilakukan berdasarkan usulan dari berbagai pihak, seperti dari lembaga masyarakat maupun lembaga internasional. “kurang lebih ada sekitar 400 nominator, namun yang dipilih hanya 6 orang dan dua lembaga. Dalam pemilihannya, saya bertindak sebagai pakar bencana UMY sekaligus wakil ketua MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center, red),” ungkapnya.

Sebagai wakil MDMC, Rahmawati telah banyak menyumbangkan untuk Indonesia dalam bidang kemanusiaan. Seperti yang diungkapkan, setelah 10 tahun terakhir ini bergabung dengan lembaga kemanusiaan Muhammadiyah (MDMC), Rahmawati telah banyak ikut serta dalam forum Internasional. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Rahmawati terpilih mewakili Indonesia melalui MDMC ditingkat PBB. “MDMC termasuk paling responsive dalam tanggap bencana. Hingga ditahun 2013 dan 2014 MDMC telah dua kali mendapatkan penghargaan di ajang PBB,”jelasnya.

Selain itu, dalam konstribusi untuk masyarakat Internasional sendiri, Rahmawati menjadi salah satu LO (Liaison Officer) dari Indonesia dengan memberikan bantuan kemanusiaan pasca gempa di Nepal selama 3 minggu. Pada tahun 2016 nanti Rahmawati turut menjadi salah satu peserta dari Indonesia dalam pertemuan puncak pada 24-26 Mei di Istanbul, Turki.

Untuk menjadi salah satu tokoh inspiratif tersebut, Rahmawati kembali menegaskan bahwa tidak ada cara khusus menjadi seorang tokoh inspiratif. “Komitmen dari MDMC sendiri merupakan bagian dari konstribusi lembaga kemanusiaan untuk Indonesia. Selain itu konsisten dengan apa yang dilakukan, dan dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dalam melakukan suatu pekerjaan harus sesuai passion, karena jika dilakukan dengan kemampuan dan kesukaan akan enak dan ikhlas dalam menjalaninya,” ungkapnya.

Rahmawati kembali menambahkan, mendapatkan sebuah penghargaan bukanlah tujuan. Sebagai seseorang yang bekerja di lembaga kemanusiaan, kuncinya harus ikhlas dan sungguh-sungguh. Terlebih di lembaga kemanusiaan dalam melakukan pekerjaannya dilakukan dengan sukarela. Dalam penuturannya, ikhlas bukan berarti tidak profesional. Untuk menjadi seorang yang profesional harus dengan jalan yang ikhlas. Rahmawati berharap dapat memberikan banyak konstribusi untuk Indonesia, terutama merespon konflik keagamaan maupun kemanusiaan. (hevi)