Pengabdian masyarakat yang merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi sangat penting dilakukan oleh para dosen. Bahkan, pengabdian masyarakat ini bukan lagi berstatus opsional, tapi sudah menjadi kewajiban bagi setiap dosen.
Hal tersebut sebagaimana disampaikan Wakil Rektor bidang Akademik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Prof. Dr. Ir. Sukamta, S.T., M.T., IPU dalam acara Site Visit Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat untuk Skema Pendanaan Multitahun Tahun Anggaran 2024 Tahap II. Acara ini diselenggarakan oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY bekerjasama dengan Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Dalam sambutannya, Sukamta mengatakan peran DRTPM juga sangat penting dalam memberikan kepercayaan dan meyakinkan para dosen untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat.
“Kepercayaan itu sangat berarti bagi kami, termasuk bagaimana kami harus meyakinkan kepada para dosen. Betapa pentingnya pengabdian masyarakat yang merupakan bagian dari tri darma perguruan tinggi ini. Yang statusnya bukan opsional tapi menjadi kewajiban bagi seorang dosen,” jelas Sukamta saat memberikan sambutan pada pembukaan Site Visit Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat di Hotel Harper Malioboro. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari yaitu Rabu (29/5) sampai Kamis (30/5).
Kegiatan Site Visit yang dilaksanakan LPM UMY bersama DRTPM ini pun diharapkan Sukamta bisa memberikan penyadaran tentang kewajiban pengabdian tersebut kepada para dosen perguruan tinggi. Apalagi tujuan dari program tersebut yakni Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) ingin memberikan penyadaran kepada para dosen tentang pentingnya peran penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bagi perguruan tinggi.
“Maka sudah seharusnya kita terus berupaya memperbaiki mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan berkomitmen dalam pengembangan riset dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan menghasilkan inovasi yang menguntungkan bagi stakeholders (pemerintah, industri, instansi terkait), serta meningkatkan mutu pelaksanaan program pengabdian masyarakat seperti skema pendanaan multitahun dari DRTPM ini,” papar Sukamta.
Sementara itu, Lutfi Ilham Ramdhani Ketua Tim Kerja Pengabdian Masyarakat (Abdimas) DRTPM menjelaskan fokus DRPTM tahun ini adalah pada pengembangan program pengabdian masyarakat, sehingga anggaran tahun ini pun mengalami kenaikkan dari tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah DRTPM tahun ini concern (fokus) pada pengembangan program pengabdian kepada masyarakat sehingga apabila dilihat anggaran tahun ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Tahun 2023 anggaran program pengabdian total 100 Milyar rupiah pada tahun ini naik menjadi 196 Milyar rupiah,” tutur Lutfi.
Terjadinya kenaikkan anggaran dana pada program pengabdian kepada masyarakat ini perlu disertai dengan tanggung jawab atas kualitas pelaksanaan program pengabdian masyarakat. Terdapat 8.602 proposal pengabdian kepada masyarakat yang diusulkan untuk direview. Kemudian dalam skema ruang lingkup multi tahun ada 590 proposal yang masuk dan ada 182 proposal yang lolos administrasi maupun substansi. Dari 182 dibagi pelaksanaan Site Visit nya menjadi 132 melalui daring minggu lalu, kemudian 50 sisanya dilaksanakan secara luring hari ini.
Selanjutnya Lutfi berharap kepada para peserta Site Visit Pelaksanaan Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang berasal dari 40 perguruan tinggi tersebut, dapat menindaklanjuti hasil penelitian dan pengabdiannya dengan menghadirkan solusi agar terus berkembang dan berkelanjutan.
“Untuk program pengabdian masyarakat bapak ibu dapat mengimplementasikan hasil risetnya berupa teknologi inovasi, sebagai solusi dari permasalahan masyarakat. Sehingga mereka dapat berkembang serta dapat diberdayakan dan terus berkelanjutan,” tutup Lutfi (Ndrex)