Berita

Duta Besar Austria untuk Indonesia, H E Andreas Karabaczek Isi Kuliah Umum di UMY

Situasi di era globalisasi saat ini membuat perubahan di segala bidang terjadi semakin cepat dan menyeluruh. Tidak hanya negara-negara Eropa, kebijakan di berbagai bidang yang dilakukan oleh negara manapun bisa memberikan pengaruh besar bagi negara lain. Indonesia pun punya kans untuk memberikan pengaruhnya di dunia, asal dimulai dengan reformasi birokrasi di dalam negeri yang membutuhkan waktu cukup lama.

Demikian disampaikan Duta Besar Austria untuk Indonesia, H E Andreas Karabaczek dalam Kuliah Umum “Globalization and The Need to Modernize, Example from Austria” yang diadakan Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu Politik Universitas Muhammadyah Yogyakarta (FISIPOL UMY), Selasa (1/5) di Ruang Sidang AR Fahrudin B lantai 5 Kampus Terpadu UMY.

Menurut Andreas, dunia saat ini mengenal istilah electronic government (e-gov) dalam upaya mempercepat birokrasi di sebuah negara. Istilah ini muncul seiring perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat. “Perkembangan teknologi informasi adalah sesuatu yang tidak terhindarkan. Modernisasi adalah hal yang harus dilakukan. Komputer, telepon seluler, dan perangkat elektronik lain menjadi alat untuk membentuk sistem yang lebih efektif”

E-gov menurut Andreas memiliki pengaruh yang sangat besar di negara Austria. Dalam 5 tahun terakhir, Austria bahkan menjadi salah satu negara di Eropa terdepan dengan kualitasnya dalam sistem ini. Sistem berbasis teknologi informasi menjadikan pemerintah Austria dapat secara luas memberikan fasilitas pelayanan yang professional bagi masyarakat. “Dengan konsep ini, secara rinci semua informasi yang dibutuhkan masyarkat dapat diakses di website pemerintah. Semua urusan diselesaikan di depan perangkat elektronik tanpa tatap muka. Bagi masyarakat yang tidak memiliki akses internet, pemerintah menyediakan 185 E-station di seluruh Austria” katanya.

Andreas juga mengatakan dengan E-gov, kepercayaan terhadap pemerintah juga meningkat. Sistem ini membentuk transparansi karena setiap rincian data yang dimiliki pemerintah tersedia secara terpadu. “Setiap warga negara dapat dengan mudah mengetahui undang-undang yang dibuat pemerintah yang tersedia di website. Dengan mudahnya akses informasi ini, reformasi birokrasi diperoleh meskipun tidak mudah”.

Sementara Wakil Rektor I UMY, Prof. Dr. Bambang Cipto MA menyambut baik kedatangan seorang perwakilan negara asing, bahkan mengisi kuliah umum bagi mahasiswa. Bambang mengharapkan para mahasiswa memanfaatkan kesempatan langka berinteraksi langsung dengan duta besar ini. “Manfaatnya sangat besar, mahasiswa dapat memperluas pengetahuan tentang globalisasi. Apalagi mengenai Austria, salah satu negara dengan program teknologi informasi yang luar biasa”, pungkasnya. (fariz)