National English Education Debate 2013 (NEED 2013) yang diadakan oleh English Departement Student Association Pendidikan Bahasa Ingrris UMY atau EDSA PBI UMY secara resmi dibuka di Mini Teater PPB UMY (2/1). Diikuti oleh tim yang mewakili universitas dari berbagai daerah lomba ini akan berlangsung selama tiga hari sampai tanggal 4 Juli. Dalam lomba ini, UMY selaku tuan rumah menurunkan 3 tim yang akan turut mengadu skill debatnya dengan peserta lain.
NEED 2013 menjadi lomba debat kedua yang diadakan oleh EDSA UMY setelah tahun lalu mengadakan event serupa. Untuk tahun ini secara khusus peserta dibatasi hanya untuk mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra inggris sekaligus menjadi lomba debat bahasa inggris pertama di Indonesia untuk mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra inggris. “Ini adalah lomba debat bahasa inggris kedua yang kita adakan, tahun lalu pesertanya dari semua jurusan. NEED 2013 ini adalah debat pertama kali di Indonesia untuk mahasiswa pendidikan dan sastra inggris” jelas Nurul Hunafa selaku ketua panitia di sela-sela acara pembukaan acara tersebut.
Nurul yang juga mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris UMY angkatan 2011 mengatakan lomba debat tahun ini diikuti oleh 48 orang debaters yang terbagi menjadi 24 tim dari 12 universitas termasuk tim dari Universitas Muhammadiyah Makasar. Nurul berharap tim UMY sebagai tuan rumah dapat menjadi yang terbaik. “Lomba ini diikuti oleh 24 tim dari 12 universitas dengan jumlah 48 orang peserta. UMY sendiri menurunkan 3 tim, saya berharap tim UMY bisa menjadi yang terbaik” terangnya.
Nurul yang menolak menyebutkan nominal hadiah yang akan diberikan untuk para juara menjelaskan ada 5 tempat yang akan diperebutkan dalam lomba tersebut. Masing-masing juara 1, 2, 3, 4 dan the best speaker. Para juara itu akan mendapatkan uang pembinaan dan thropy. “Para pemenang akan mendapatkan hadiah uang pembinaan dan trophy, kami belum bisa memberi tahu nominalnya, sengaja akan kita jadikan kejutan untuk peserta.” katanya.
Sementara itu Gendroyono, S.Pd, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris UMY dalam sambutannya menyampaikan, melalui debat mahasiswa dapat membentuk kreatifitas dalam berfikir. Ia meyakini mahasiswa yang telah terbiasa mengikuti debat ketika telah lulus lebih mudah menempati posisi-posisi penting di dunia kerja, karena telah memiliki pemikiran yang kritis. “Kita telah memiliki banyak bukti ketika mahasiswa aktif dalam debat, saat lulus mereka mudah menempati posisi penting di perusahaan. Karena mereka mempunyai pemikiran yang kritis, bukan karena nilai akademik saja. Debat juga dapat membentuk kreatifitas dalam berfikir” ungkapnya.
Ia berharap kegiatan yang telah di rencanakan menjadi agenda tahunan EDSA ini di tahun berikutnya dapat mendatangkan peserta yang lebih banyak lagi dari berbagai universitas di Indonesia. “Saya percaya tahun depan akan lebih banyak universitas yang akan ikut” tutupnya.