Berita

Era Digital Ciptakan Kelas Lebih Luas dan Mandiri

Di abad 21, penggunaan teknologi jarak jauh audio video menawarkan beragam kesempatan dan kemudahan bagi dosen maupun mahasiswa untuk menembus batas bagi penggunaan kelas yang lebih luas dan mandiri. Teknologi ini dimanfaatkan pula untuk mengadakan pelatihan advokasi secara online dan mempelajari keterampilan yang didasarkan hukum atau undang-undang (legal skills).

Demikian diungkapkan Dosen dari Charles Darwin University (CDU), Australia, Prof. Les McCrimmon dalam Public Lecture “Teaching Law in the digital learning environment” di Ruang Sidang Fakultas Hukum- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FH-UMY), Selasa (18/1).

Menurut McCrimmon, adanya kecanggihan teknologi jarak jauh audio video mampu memberikan pelatihan advokasi bagi mahasiswa ilmu hukum, dimana mahasiswa menyampaikan peragaan advokasi yang nantinya sejumlah kritik dan saran akan diberikan dosennya mengenai penampilan mahasiswa tersebut.

“Meskipun ada teknologi jarak jauh, namun penting pula diadakan diskusi antar grup yang memungkinkan dosen dan mahasiswa saling berkomunikasi secara bertatap muka langsung sehingga ikatan emosional antar mereka tetap terjalin. Selain itu, dosen juga bisa memberikan pemahaman materi yang lebih dalam dan komprehensif jika ada mahasiswa yang belum paham benar dengan penyampaian materi secara online,” tambah McCrimmon.

Dalam public lecture tersebut, diselenggarakan pula Memorandum of Agreement (MOU) Law Twinning program antara UMY-CDU. Dengan mengikuti program tersebut, mahasiswa FH UMY mendapatkan kesempatan mempelajari ilmu hukum dan mendapatkan gelar Bachelor of Laws (LLB) sehingga lulusannya akan memiliki kualifikasi akademik hukum bagi wilayah hukum (jurisdiksi) Indonesia dan Australia.

Menurut Direktur International Program for Law and Shariah (IPOLS) FH UMY, Yordan Gunawan, S.H, Int. MBA., peristiwa 9/11 telah membuat semakin banyak masyarakat, terutama warga asing untuk mengenal lebih jauh mengenai Islam. Fenomena itulah yang menjadikan banyak elemen masyarakat dari beragam latar belakang kehidupan mempelajari Islam, termasuk Syariah Islam.

“Peristiwa 9/11 disamping menciptakan stigma negatif bagi Islam, hal ini juga menyebabkan warga dunia menaruh perhatian besar terhadap siapa dan apa sebenarnya Islam. Peristiwa tersebut menjadikan mereka ingin mengetahui Islam secara komprehensif. Sehingga selain perbankan Islam, dunia global saat ini juga tertarik untuk mengetahui dan memahami pengetahuan Syariah Islam,” papar Yordan.

Konsekuensinya, banyak universitas dari Negara Barat seperti Eropa dan Australia tertarik mempelajari Islam di Indonesia yang memang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. “Dan khususnya, FH UMY memang memfokuskan pada Syariah Islam sehingga kemudian beberapa universitas tersebut tertarik mempelajari Syariah Islam disini,”paparnya.

Dengan MOA UMY-CDU ini, maka beberapa program yang melibatkan kedua universitas telah direncanakan, salah satunya dengan Islamic Understanding Course yang akan digelar pada bulan November mendatang dengan mendatangkan beberapa mahasiswa CDU ke FH UMY.

Di abad 21, penggunaan teknologi jarak jauh audio video menawarkan beragam kesempatan dan kemudahan bagi dosen maupun mahasiswa untuk menembus batas bagi penggunaan kelas yang lebih luas dan mandiri. Teknologi ini dimanfaatkan pula untuk mengadakan pelatihan advokasi secara online dan mempelajari keterampilan yang didasarkan hukum atau undang-undang (legal skills).

Demikian diungkapkan Dosen dari Charles Darwin University (CDU), Australia, Prof. Les McCrimmon dalam Public Lecture “Teaching Law in the digital learning environment” di Ruang Sidang Fakultas Hukum- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FH-UMY), Selasa (18/1).

Menurut McCrimmon, adanya kecanggihan teknologi jarak jauh audio video mampu memberikan pelatihan advokasi bagi mahasiswa ilmu hukum, dimana mahasiswa menyampaikan peragaan advokasi yang nantinya sejumlah kritik dan saran akan diberikan dosennya mengenai penampilan mahasiswa tersebut.

“Meskipun ada teknologi jarak jauh, namun penting pula diadakan diskusi antar grup yang memungkinkan dosen dan mahasiswa saling berkomunikasi secara bertatap muka langsung sehingga ikatan emosional antar mereka tetap terjalin. Selain itu, dosen juga bisa memberikan pemahaman materi yang lebih dalam dan komprehensif jika ada mahasiswa yang belum paham benar dengan penyampaian materi secara online,” tambah McCrimmon.

Dalam public lecture tersebut, diselenggarakan pula Memorandum of Agreement (MOU) Law Twinning program antara UMY-CDU. Dengan mengikuti program tersebut, mahasiswa FH UMY mendapatkan kesempatan mempelajari ilmu hukum dan mendapatkan gelar Bachelor of Laws (LLB) sehingga lulusannya akan memiliki kualifikasi akademik hukum bagi wilayah hukum (jurisdiksi) Indonesia dan Australia.

Menurut Direktur International Program for Law and Shariah (IPOLS) FH UMY, Yordan Gunawan, S.H, Int. MBA., peristiwa 9/11 telah membuat semakin banyak masyarakat, terutama warga asing untuk mengenal lebih jauh mengenai Islam. Fenomena itulah yang menjadikan banyak elemen masyarakat dari beragam latar belakang kehidupan mempelajari Islam, termasuk Syariah Islam.

“Peristiwa 9/11 disamping menciptakan stigma negatif bagi Islam, hal ini juga menyebabkan warga dunia menaruh perhatian besar terhadap siapa dan apa sebenarnya Islam. Peristiwa tersebut menjadikan mereka ingin mengetahui Islam secara komprehensif. Sehingga selain perbankan Islam, dunia global saat ini juga tertarik untuk mengetahui dan memahami pengetahuan Syariah Islam,” papar Yordan.

Konsekuensinya, banyak universitas dari Negara Barat seperti Eropa dan Australia tertarik mempelajari Islam di Indonesia yang memang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Dan khususnya, FH UMY memang memfokuskan pada Syariah Islam sehingga kemudian beberapa universitas tersebut tertarik mempelajari Syariah Islam disini,paparnya.

Dengan MOA UMY-CDU ini, maka beberapa program yang melibatkan kedua universitas telah direncanakan, salah satunya dengan Islamic Understanding Course yang akan digelar pada bulan November mendatang dengan mendatangkan beberapa mahasiswa CDU ke FH UMY.