Gelaran perlombaan Kontes Robot Indonesia (KRI) 2018 untuk kategori Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Humanoid resmi berakhir pada hari Humat (13/7). Putaran terakhir yang mempertandingkan tim Eros dari Politeknik Elektronika Negri Surabaya (PENS) vs Barelang FC dari Politeknik Negri Batam (Polibatam) selesai dengan skor 2 – 1. Hasil tersebut menjadikan tim Eros keluar sebagai pemenang dalam KRSBI Humanoid 2018, dan berhak menjadi perwakilan Indonesia dalam gelaran KRSB internasional di Australia pada Juli 2019.
Dalam pertandingan yang berjalan selama 20 menit tersebut tim Eros berhasil membalik keadaan setelah sempat tertinggal 1- 0 oleh Barelang FC. Pada babak kedua tim Eros berhasil menguasai lapangan dan mengandangkan 2 gol ke gawang lawan dan memenangkan pertandingan. Cipto Priambodo, salah satu anggota dari tim robot sepak bola humanoid Eros menyebutkan ini merupakan sebuah prestasi yang membanggakan. “Alhamdulillah kami berhasil dengan meraih juara 1 untuk KRSBI humanoid 2018, prestasi ini merupakan sebuah kemajuan bagi kami setelah pada tahun 2016 dan 2017 lalu kami hanya berhasil mencapai posisi runner-up,” ungkapnya.
Cipto menyampaikan timnya cukup kewalahan dalam menghadapi Tim Barelang dalam pertandingan tersebut. “Selain karena ukuran robot Barelang yang lebih tinggi dari pada robot Eros, juga karena kemampuannya yang mampu bergerak lebih cepat sehingga mampu bertindak lebih agresif. Namun kami berhasil memanfaatkan peluang yang muncul pada babak kedua dan menjadikan peluang tersebut menjadi 2 gol,” jelas Cipto yang menyebutkan bahwa persiapan laboratorium robotika PENS selam 7 bulan sejak tahun lalu terbayarkan dengan kemenangan ini.
Kemenangan ini menjadikan tim Eros berhak menjadi wakil Indonesia dalam kompetisi robot sepakbola humanoid internasional pada tahun depan. Rokhmat Febrianto, anggota lainnya dari tim Eros menyebutkan bahwa mereka akan mempersiapkan diri untuk pertandingan tersebut. “Kami akan melakukan pembaharuan terhadap robot, baik untuk perangkat kerasnya maupun program yang menjalankannya. Kami akan mempersiapkan sebaik mungkin agar tidak memberikan performa yang mengecewakan,” ujar Rokhmat.
Dr. Ir. Endra Pitowarno, juri untuk KRSBI humanoid juga menyampaikan bahwa pertandingan final antara Eros dan Barelan FC merupakan contoh nyata dari ketekunan. “Meski robot-robot dari tim Eros tergolong lebih tua dibandingkan robot peserta lainnya, mereka ternyata mampu membuktikan bahwa yang berperan adalah ketekunan. Robot yang canggih juga harus didukung dengan usaha dan kerja keras untuk mencapai hasil yang diinginkan,” ungkapnya.