Berita

Fahd Pahdepie Ajak Mahasiswa Untuk Miliki Karya

Masa Ta’aruf Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (Mataf UMY) menjadi kegiatan yang tiap tahunnya selalu dilaksanakan oleh UMY. Kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan dunia kampus kepada para mahasiswa baru tersebut dimulai sejak Senin hingga Rabu (21-23/8). Dalam pembukaan Mataf yang dilangsungkan pada Senin (21/9) di Gedung Sportorium Kampus Terpadu UMY ini juga menghadirkan Fahd Pahdepie seorang penulis, pembicara publik, pegiat kreativitas, sekaligus konsultan politik sebagai pembicaranya. Fahd menekankan mahasiswa harus menjadi pribadi yang memiliki kemampuan dalam mengembangkan potensi masing-masing agar bisa menciptakan sebuah karya baru yang belum ada sebelumnya.

Fahd menyampaikan bahwa mahasiswa harus memiliki gagasan dan diimplementasikan untuk menjadi sebuah karya yang baik. ”Pada era sekarang sudah seharusnya anda memberikan perubahan pada diri sendiri. Jadikan pengalaman kalian menjadi salah satu dasar untuk menentukan langkah untuk menjadi orang besar. Saat ini anda tentunya perlu bersyukur bisa menjadi mahasiswa yang merupakan bagian dari kaum intelektual serta menjadi agen perubahan terhadap peradaban bangsa ini. Selain itu juga kalian harus memiliki keinginan untuk membuat inovasi yang bermanfaat bagi semua orang,” imbuh Fahd.

Fahd juga menambahkan, saat ini merupakan transisi dari abad 20 ke 21 dimana informasi sudah menjadi bagian terpenting untuk menjadikan pribadi yang unggul. ”Berbeda dengan abad ke 21 yang akan menjadi top leader adalah orang yang memiliki karya dan inovasi serta memiki gagasan yang dapat diakses oleh orang lain. Untuk memiliki sebuah karya tentunya anda harus memiliki konsep yang sebelumnya orang lain belum membuatnya. Maka kalau kita melihat pada abad 20 yang menguasai dunia ini adalah orang-orang yang menguasai informasi seperti lawyer, dosen, akuntan, peneliti. Sehingga di abad 21 yang akan menjadi agen perubahan itu, bukan lagi lawyer, dosen, akuntan atau peneliti, tetapi orang yang memiliki integritas tinggi dan memiliki kekuatan dalam membuat sesuatu (karya) yang baru,” ujar Fahd yang juga merupakan alumni Hubungan Internasional UMY.

Kembali ditambahkan oleh Fahd, sekarang tidak ada fakultas atau program studi yang bisa dikatakan favorit karena pada dasarnya yang akan menjadikan seseorang itu berkualitas adalah orang itu sendiri. “Maka kalian sebagai mahasiswa tentunya harus memiliki potensi yang terus dikembangkan sehingga perlahan akan menjadi sebuah karya dan diapresiasi oleh banyak orang. Sehingga saat ini tipikal orang yang sukses bukan hanya aktivis, tetapi mereka yang memiliki ruang dalam bertukar pikiran tentang sebuah karya. Untuk itu saya mengharapkan sebuah perguruan tinggi bisa mengarahkan mahahasiswanya untuk berkarya sebaik mungkin, agar akan dihargai oleh masyarakat, serta perguruan tinggi tidak lagi mengarahkan kepada suatu nilai atau predikat,” tutup nya. (Sumali)