Berita

Prodi PAI FAI UMY Adakan Student Exchange ke Malaysia

img_9145-copy

Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FAI UMY) untuk pertama kali mengadakan program student exchange atau pertukaran mahasiswa dengan Academy Of Islamic Studies, University Malaya, Malaysia . Program Internasional FAI dengan mengirimkan 10 mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) tersebut, akan mengikuti proses belajar mengajar selama dua pekan yang dimulai pada 18 September hingga 3 Oktober 2016.

Adapun kesepuluh mahasiswa yang lolos untuk ikut dalam program tersebut diantaranya yaitu Aron Gemilang (2013), Ramadhani Gani Bilhaq (2014), Muhammad Azis Fajri (2014), Aisyah Mega Permata (2013), Farah Saufika Permana (2013), Lisana Aliyya Humaida (2014), Addinia Rizki Sabili (2013), Armina Dewi Sagita (2014), Sri Rizki Handayani (2013), dan Nikmatus Syadiah (2013). Sementara itu selama beberapa hari akan ada tiga dosen yang akan mendampingi para mahasiswa tersebut dan tinggal untuk sementara waktu yakni Nurwanto, M.A., M.Ed., selaku wakil Dekan bidang kemahasiswaan dan kerjasama, Dr. Abdul Madjid selaku Ketua Jurusan PAI, serta Naufal Ahmad Rijalul Alam, M.A., selaku sekretaris jurusan PAI.

“Dengan adanya program ini diharapkan mahasiswa yang terlibat dalam program pertukaran pelajar tersebut dapat memberikan pelajaran penting terkait budaya, kebiasaan belajar dari mahasiswa di Malaysia. Kami bangga dengan adanya program ini. Terlebih dari prodi PAI ini mengawali untuk program internasionalisasi Fakultas Agama Islam. Saya harap program ini turut dikembangkan, dan kedepannya sesuai dengan prodi PAI kami berharap program exchange bisa melampaui hingga timur tengah. Ini karena basic yang dimiliki oleh FAI mayoritas mahir dalam berbahasa Arab,” papar Prof. Bambang Cipto, M.A selaku rektor UMY saat memberikan sambutan pelepasan Student Exchange Mahasiswa PAI UMY, Sab’tu (17/09) di Ruang Rektorat AR Fachruddin A.

Sementara itu, Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Nurwanto, M.A., M.Ed., saat diwawancarai mengatakan bahwa kesepuluh mahasiswa yang lolos tersebut telah memenuhi kualifikasi dari program student exchange. Syarat yang harus dipenuhi meliputi penyeleksian dari nilai IPK, keaktifan mahasiswa dalam organisasi, serta Bahasa. “ Para mahasiswa yang ikut program ini harus memenuhi syarat. Paling tidak yang berangkat ini memiliki kapasitas minimal dalam kemampuan Bahasa inggris,” jelas Nurwanto.

Nurwanto menambahkan, banyak aktifitas budaya yang harus mereka pelajari ketika melakukan program tersebut, dan tentunya telah ada jadwal yang diberikan dari University Malaya kepada 10 mahasiswa selama studi di UM. “Mereka nanti akan tinggal di dormitory yang harapannya bisa lebih dekat dengan kampus. Berdasarkan schedule yang kami terima, ada in class yang bisa berdiskusi dengan dosen secara langsung. Selain itu ada kelas presentasi pada pertemuan terakhir, dan mereka juga nantinya diharuskan membuat paper seperti yang diarahkan oleh pihak UM,” ujarnya.

University Malaya sebagai kampus tujuan program internasionalisasi FAI melalui student exchange tersebut, Nurwanto kembali menjelaskan bahwa University Malaya telah diakui sebagai kampus yang layak untuk dicontoh. “UM ini diakui melalui QS World University rangking 133 dunia. Mereka memiliki tradisi keilmuan yang bagus dan juga publikasi yang baik pula. Harapannya dengan dipilihnya kampus UM yang memang telah terikat kerjasama dengan prodi PAI ini, mereka (mahasiswa, red) bisa belajar dari tradisi tersebut dan dapat membawa hal-hal baik, dan positif. Mahasiswa juga nantinya bisa belajar dari berbagai aspek, seperti komunikasi dengan berbagai mahasiswa asing yang belajar di sana. Selain itu, kami sangat mengharapkan kedepannya kami dapat memperluas link ke Brunei Darussalam. Jika berbicara terkait scientic tradition, Malaysia sudah cukup untuk model,” tutup Nurwanto. (hv)