Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi sebuah entitas yang memiliki peran vital dalam proses pengembangan ekonomi negara, termasuk Indonesia. Dengan semakin banyaknya UMKM yang didirikan oleh generasi muda, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengadakan program pembelajaran bagi mahasiswa dalam mengelola dan mengembangkan bisnis di era digital yang berlangsung sejak 2 hingga 9 Juni 2024. Program ini diakomodir oleh International Program of Accounting (IPAcc) dan International Program of Management and Business (IMaBs) di bawah Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UMY dan diisi dengan beragam agenda, salah satunya seminar oleh pakar dari Mahasaraka University, Thailand yang membahas strategi pengoptimalan bisnis di negara berkembang.
Assoc. Prof. Chutima Ruanguttamamun selaku salah satu pembicara di agenda yang bertajuk “International Summer School on Accounting and Finance X International Summer Course on Small Medium Enterprise” mengungkapkan bahwa dunia usaha selalu bersifat dinamis, dan seorang pengusaha diwajibkan untuk dapat terbuka dan mempertimbangkan setiap perubahan serta mengubahnya menjadi peluang. Bisnis dengan skala kecil dan menengah seperti UMKM dirasa perlu untuk menerapkan strategi yang komprehensif untuk menunjang aktifitas bisnis termasuk bertransformasi menjadi bisnis dengan format digital.
“Beberapa keputusan mendasar saat seseorang ingin memulai bisnis, yaitu melihat apa yang sedang digemari dan apa yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat, dapat menjadi penentu bisnis dalam sektor apa yang harus diambil. Setiap wilayah di seluruh dunia dapat memiliki perbedaan dalam pemenuhan kebutuhan tinggi di masyarakat, inilah yang harus dimanfaatkan dan jangan berfokus hanya kepada satu ide untuk pengembangan bisnis di awal,” ujar Chutima.
Chutima, dan Dr. Arisaphat Suttidee pun menyampaikan bahwa penggunaan platform digital untuk mengembangkan bisnis dapat menjadi keuntungan bagi pebisnis, jika paham cara pengerjaannya. Seperti untuk pemasaran produk, Arisaphat mengatakan bahwa menjadi hal umum saat ini bagi UMKM untuk memanfaatkan sistem digital marketing.
“Pebisnis, terutama yang bergerak di bidang UMKM dan memiliki sumber daya yang lebih terbatas banyak menggunakan digital marketing. Saat ini sudah banyak penyedia jasa untuk pembuatan situs bisnis dengan biaya terjangkau untuk mengoptimasi konten yang dimuat, agar situs bisnis dapat muncul di halaman pertama mesin pencari di internet. Teknik ini dikenal sebagai Search Engine Optimization, dan dapat memperluas jangkauan bisnis ke berbagai pasar,” imbuhnya.
Agenda Summer School oleh prodi Akuntansi dan Manajemen UMY ini dihadiri oleh 25 peserta yang berasal dari 16 negara seperti Pakistan, Afghanistan, Myanmar hingga Britania Raya. Fitri Wahyuni, S.E., M.Sc. selaku Ketua Pelaksana dari agenda tersebut menyampaikan bahwa serangkaian kegiatan tidak hanya berfokus di ruang kelas namun juga peningkatan keahlian melalui lokakarya dan perlombaan di bidang pengembangan bisnis.
Karena bersifat kolaboratif, Summer School ini pun memiliki mata kuliah terpisah seperti Digital Accounting dan Digital Business serta mata kuliah gabungan yaitu Business Process. Fitri juga berharap agar seluruh rangkaian kegiatan dapat memberikan pengalaman dan wawasan baru bagi seluruh peserta sehingga dapat mereka impelementasikan saat kembali ke negara masing-masing, serta menjadi perluasan jaringan baik bagi peserta saat di Indonesia maupun bagi UMY di negara-negara mitra. (ID)