Tim debat Fakultas Hukum (FH) UMY berhasil keluar sebagai juara dalam final kompetisi debat fakultas hukum se-DIY dengan tema “5 pilar keistimewaan DIY” yang diselenggarakan oleh FH UMY kerjasama dengan Dinas Kebudayaan DIY di kampus terpadu UMY, kemarin (18/12). Tim yang di awaki oleh mahasiswa FH UMY angkatan 2010 Rizaldy Anggriawan dan Ria Herianti, beserta mahasiswa FH UMY
angkatan 2012 Mohammad Hazyar Arumbinang berhasil memperoleh nilai 90 dan keluar sebagai juara setelah mengalahkan tim FH UIN Sunan Kalijaga yang hanya mengumpulkan nilai 88 dari para juri.
Ria menuturkan, lawan yang dihadapi timnya pada babak final bukanlah lawan yang dapat dipandang sebelah mata karena tim lawan merupakan juara deabat konstitusi tingkat nasional. Tim UIN, kata Ria, adalah lawan terberat yang mereka hadapi. “Luar biasa tidak di duga. Lawan terberat itu UIN, mereka juara debat konstitusi nasional, kami pernah bertemu mereka di babak penyisihan dengan skor draw,” paparnya.
Rizaldy menambahkan, dirinya bangga dapat keluar sebagai juara, dengan begitu ia merasa telah dapat mengharumkan nama universitas. “Alhamdulillah sangat bangga, bahagia dapat mengharumkan nama universitas,” tuturnya seusai acara.
Disisi lain para mahasiswa tersebut menceritakan banyak hal yang didapat ketika menjadi seorang debaters. Rizaldy misalnya, menganggap debat sebagai salah satu cara mencari ilmu. Niat utama berdebat, kata Rizaldy, harus diniatkan untuk mencari ilmu dan bukan mencari siapa yang menang dan siapa yang kalah. “Niat utama debat itu bukan cari yang menang tapi kita cari ilmu. Jadi tujuannya itu “Thalabul ‘Ilmi”. Kita bisa dapat pengetahuan baru.”
Senada dengan Rizaldy, Hazyar mengatakan, selain dapat memberikan pengetahuan baru, ia merasa debat juga melatih dirinya untuk dapat menghormati perbedaan pendapat. “Debat dapat melatih kita bagaimana menghormati pendapat orang lain dan berfikir kritis,” ungkapnya.
Disisi lain menurut Ria, debat yang baru ia geluti semenjak menjadi mahasiswa mampu melatih dirinya meyakinkan orang lain dengan berbagai argumentasi dalam waktu singkat. Karena dalam lomba debat ia dan rekan harus cerdas dan cermat dalam berargumentasi untuk meyakinkan peserta dan juri. “Melatih kita cerdas dan cermat, bagaimana meyakinkan peserta dan para ahli dalam waktu yang singkat,” tambahnya lagi.
Yordan Gunawan, SH. Int. MBA selaku Pembina tim debat FH UMY menyatakan anak didiknya layak keluar sebagai juara karena mereka mampu mengutarakan dasar hukum dan argumentasi yang baik. “Secara kualitas kedua tim yang bertanding di final ini luar biasa, tim lawan juara debat konstitusi tingkat nasional. Namun, kelebihan tim kami, mereka bisa mengeluarkan dasar hukum yang baik dalam lomba tadi,” katanya.
Yordan yang juga pengajar FH UMY menjamin netralitas para juri dalam memberikan penilaian terhadap peserta yang berlomba. Yordan menjelaskan, juri lomba berasal dari berbagai FH di DIY dan dalam pertandingan juri dari tidak boleh berasal dari universitas yang sama dengan para peserta yang bertanding. “Fairness dijaga, tidak ada juri dari universitas yang berlaga dalam lomba. Keputusan ada di dewan juri,” imbuhnya.
Dalam lomba itu tuan rumah FH UMY keluar sebgai juara I dan mendapatkan hadiah Trophy Gubernur DIY dan uang pembinaan senilai 4 juta rupiah. Juara II di sabet oleh FH UIN dan mendapatkan Thropy Rektor UMY beserta uang pembinaan senilai 3 juta rupiah. Dan Juara III mendapatkan Thropy Dekan FH UMY dan uang pembinaan senilai 2 juta rupiah diraih oleh FH UII. Serta Juara ke IV di tempati oleh FH UAD dengan hadiah uang pembinaan senilai 1,5 juta rupiah. (Lalu)