Berita

FKIK UMY lakukan Penyuluhan Diabetes Di Jatimas Gamping

Pentingnya menjaga kesehatan bagi masyarakat adalah hal mutlak. Karena dengan menjaga tingkat kesehatan, aktifitas masyarakat tidak terganggu dan dapat terus produktif. Berangkat dari kepedulian tersebut, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyelenggarakan pelatihan bertajuk “Diabetic Self Management Education” pada Jum’at (11/7) di Kampung Jatimas Gamping Yogyakarta. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dari FKIK UMY, yang bertujuan untuk berdiskusi dan menambah pemahaman serta meningkatkan kesadaran masyarakat Jatimas terhadap penyakit diabetes. Pelatihan tersebut diikuti kurang lebih 30 peserta dari berbagai kalangan seperti komunitas posyandu, Kader kesehatan, keluarga, dan penderita diabetes.

Dra. Yoni Astuti,M.Kes., PhD. selaku ketua tim pengabdian masyarakat dalam pelatihan tersebut menyampaikan bahwa masyarakat berperan untuk meningkatkan kesadaran akan penyakit diabetes ini. “Para masyarakat perlu berkontribusi terhadap pengelolaan penyakit diabetes ini, baik dengan melakukan pencegahan maupun mengetahui dampak dari penyakit diabetes itu sendiri. Pelatihan ini juga akan kami akan laksanakan secara rutin, kemudian melakukan edukasi dan memberikan pengawasan secara rutin,” ujar Yoni ketika sambutan dihadapan peserta pelatihan.

Yoni menambahkan, masyarakat harus peduli terhadap penyakit diabetes ini, baik kesadaran dari diri sendiri maupun melalui konsultasi kepada dokter. “Maka dari pelatihan ini saya akan melihat perkembangan peserta setiap minggunya, serta rutin melakukan diskusi terkait diabetes. Sehingga kedepannya, hasil pelatihan ini akan saya buat menjadi buku panduan tentang penyakit diabetes secara komprehensif. Sehingga para ibu-ibu akan lebih memahami tentang penyakit diabetes dan diharapkan menjadi sumber informasi baik untuk keluarga maupun orang lain,” imbuh Yoni.

Hal senada disampaikan Dr. Iman Permana, PhD. sebagai narasumber dalam pelatihan tersebut, ia menuturkan, bahwa penyakit diabetes harus dicegah mulai dari kesadaran kita sendiri dan proaktif dalam melakukan konsultasi. “Jika sudah terkena penyakit diabetes maka akan berpengaruh terhadap rusaknya organ tubuh seperti pankreas, ginjal, sistem imun (kekebalan tubuh), saraf, dan arteriosklerosis (pembuluh darah). Jika sampai terjadi komplikasi akan berpangaruh juga terhadap organ tubuh lainnya seperti otak, pendengaran dan penglihatan,” papar Imam.

Imam menambahkan yang paling bahaya adalah jika kadar gula dalam tubuh kita menurun, karena hal tersebut akan berdampak pada mual, muntah, bahkan sampai pingsan. “Yang perlu diperhatikan juga adalah jika gula darah naik, hal ini akan semakin berdampak pada kondisi daya tahan tubuh seperti penderita mudah sekali merasa lelah, lemah, dan mengantuk saat melakukan aktivitas sehari-hari. Selain itu juga akan sering mengeluarkan buang air kecil, rasa haus yang meningkat, dan penurunan berat badan secara drastis. Untuk itu masyarakat harus peduli terhadap dampak yang disebabkan penyakit diabetes,” jelasnya.

Imam menambahkan kembali, ada dua tipe penderita diabetes. “Yang pertama yaitu karena keturunan dan kerusakan pada pankreasnya dialami sejak lahir. Sehingga hal ini menharuskan penderitanya untuk melakukan pengobatan dari awal, dan penderita ini juga bukan disebabkan dari pola hidup yang kurang baik. Kedua, semakin meningkatnya umur seseorang maka akan semakin terindikasi penyakit diabetes terutama pada umur di atas 40 tahun dan 80 persen diakibatkan lemak tinggi yang akan menghambat masuknya Insulin. Maka kita harus memperhintungkan keseimbangan daya tahun tubuh seperti mengontrol glukosa maupun kadar gula yang masuk pada tubuh kita,” tandas Iman.

Kemudian Imam menjelaskan, ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan untuk mencegah dan mengendalikan diabetes dalam jangka panjang. “Kita perlu memperhatikan pola makan yang baik, olahraga(aktivitas fisik), edukasi(pengetahuan), mengkonsumsi obat, tidak banyak pikiran. Harapan saya agenda seperti ini bisa dilaksanakan secara rutin dan masyarakat bisa lebih peduli terhadap penyakit diabetes dan menjadi pelopor kesehatan di kampung Jatimas,” tutup Imam.(Sumali)