Dewasa ini, permintaan alat kebutuhan rumah tangga berbahan dasar kayu seperti meja, kursi lemari dan barang lainnya semakin tinggi. Tingginya produksi barang – barang itu tentunya diikuti dengan meningkatnya limbah industri. Menyikapi permasalahan tersebut, sekelompok mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) yang mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) membuat karya hasil daur ulang limbah kayu yang bernama Furniture Crafting (FUR-CRAFT).
Kelompok PKM FUR-CRAFT diketuai oleh Muhammad Nabil Dhiyaulhaq D. yang merupakan mahasiswa prodi Teknik Mesin UMY. FUR-CRAFT memiliki 4 orang anggota yang terdiri dari beberapa program studi diantaranya adalah Gita Somantri dari Prodi Manajemen, Yudani Alamsyah H dari Prodi Agribisnis, Muhammad Abdul Aziz dari Prodi Agroteknologi dan Fachri Ramadhan dari Prodi Teknik Mesin UMY, Serta Novi Caroko, S.T., M.Eng sebagai Dosen pendamping kelompok PKM FUR-CRAFT
Nabil mengatakan bahwa FUR-CRAFT memiliki kelebihan yang cukup mencolok dibandingkan dengan barang hasil daur ulang lainnya yang serupa. “FUR-CRAFT menggunakan limbah kayu jati belanda sebagai bahan utama produknya, tujuannya juga untuk meningkatkan nilai limbah kayu jati belanda yang biasanya menumpuk di pelabuhan. Kami menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan sehingga lebih aman daripada produk lain yang terkadang masih menggunakan zat kimia berbahaya untuk produksi,” paparnya saat ditemui di Gedung Pascasarjana UMY pada, Senin (10/7).
Berkat ide kreatif Nabil dan rekan – rekannya dalam mengolah limbah kayu Jati sebagai bahan baku furniture. Kelompok PKM mereka lolos di tingkat Nasional dan mendapatkan dana hibah dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Ristekdikti)
Guna melanjutkan programnya tersebut, kelompok PKM FUR-CRAFT sudah bermitra dengan beberapa toko furniture di daerah Kasongan. Pemasaran yang dilakukan FUR-CRAFT menggunakan Ecommerce dan juga bisa langsung ke galeri FUR-CRAFT yang beralamat di Perum Puspa Indah blok G5 Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. “Dengan adanya kelompok usaha ini harapannya bisa meningkatkan kreativitas masyarakat khususnya mahasiswa untuk berwirausaha,” tambah ketua kelompok PKM tersebut. (ak)